Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto "Sony Laksono" Rp 22,5 Juta

Kompas.com - 11/01/2011, 18:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka pembuatan paspor atas nama Sony Laksono berinisial A (37) diduga mengambil foto Gayus yang mengenakan wig dan kacamata menggunakan kamera pribadinya. Laki-laki berinisial A itu berperan dalam mengurus foto "Sony Laksono" dengan mendapat jatah bayaran 2.500 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 22,5 juta.

"Dia turut serta. Artinya begini, 55 (Pasal 266 Jo Pasal 55), dia adalah yang mempersiapkan foto, jadi yang melengkapi foto itu, yang menempelkan foto itu dalam sebuah buku paspor," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri  Kombes Boy Rafli Amar dalam jumpa pers, Selasa (12/1/2011).

Dikatakan Boy, kemungkinan A bekerja dengan kawannya dalam suatu sindikat pemalsuan paspor. Foto "Sony Laksono" yang menggunakan wig dan kacamata diduga ditempel pada selembar paspor asli atas nama Sony Laksono.

"Paspor itu sementara asli. Fotonya diambil oleh yang bersangkutan, ditempel di paspor itu tentu dengan cara dan teknologi yang dia miliki. Seolah-olah itu adalah paspor yang dibuat resmi," papar Boy.

Mengenai dari mana paspor asli tersebut didapatkan oleh yang diduga sindikat itu, Boy belum dapat berkomentar. Untuk menyelidiki hal tersebut, kata Boy, polisi bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi. "Nanti kami akan bertanya dengan bapak-bapak di sana, ini bagimana, dari mana. Itu makanya ada tim gabuangan antara Mabes Polri dan Imigrasi," katanya.

Paspor atas nama Sony Laksono dibuat pada Juli 2010. Untuk membuat paspor tersebut, kata Boy, Gayus mengeluarkan uang 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 900 juta, yang 2.500 dollar AS menjadi jatah A. Hingga kini, pihak kepolisian belum mendapatkan barang bukti berupa paspor atas nama Sony Laksono yang diduga kuat digunakan Gayus untuk keluar negeri ini.

Atas perbuatannya, tersangka A yang ditangkap dua hari lalu di kawasan Jakarta Selatan itu dapat dikenakan Pasal 266 jo Pasal 55 dan 56 KUHP tentang Pemalsuan dan Keikutsertaan dalam Pemalsuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com