Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Gencar Tarik Wisatawan

Kompas.com - 10/01/2011, 07:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta akan mengadakan 40 acara untuk menarik wisatawan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir Abdullah kepada Kompas.com.

"Akan diumumkan minggu depan event apa saja. Tapi isinya pentas-pentas seni dan budaya," kata Tazbir.

Ia menambahkan untuk membangkitkan kembali pariwisata suatu daerah yang terkena dampak bencana, salah satu program pariwisata yang paling efektif adalan dengan melakukan kegiatan MICE (kegiatan pertemuan dan konvensi).

Karena itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan menempatkan beberapa pertemuan internasional di Yogyakarta. Apalagi tahun 2011, Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN.

Tazbir melanjutkan, okupansi hotel di Yogyakarta saat tahun baru mengalami terus peningkatan yaitu sebesar 60 persen. Walaupun angka persentase ini sangat jauh berbeda dibanding tahun baru menjelang 2010. Menurut Tazbir, saat itu tingkat okupansi hotel mencapai 95 persen.

"Jadi ini belum sesuai yang diharapkan. Merapi tidak bisa diprediksi, jadi beberapa wisatawan membatalkan kedatangannya saat tahun baru," ungkapnya. Namun ia berharap angka 60 persen akan menjadi awal sebuah peningkatan.

Pihaknya juga sedang merancang tur untuk melihat kondisi Merapi pascaerupsi. Tazbir menjelaskan bahwa adanya antusiasme tinggi dari wisatawan yang ingin melihat kondisi beberapa wilayah yang terkena dampak letusan Merapi.

"Kami sedang menyiapkan tata ruangnya. Mana lokasi yang bisa didatangi, mana yang tidak," katanya.

Saat ini sudah banyak wisatawan yang datang ke kawasan Gunung Merapi. Namun menurut Tazbir, yang datang tidak tertib sehingga menimbulkan kemacetan. Beberapa agen perjalanan di Yogyakarta memang sudah membuat paket tur ke Gunung Merapi.

"Permintaan untuk melihat Merapi sudah kuat. Apalagi yang di kawasan Mbah Marijan. Mbah Marijan ketenarannya mendunia," ungkapnya. Nantinya rute untuk tur melihat Gunung Merapi akan berawal di Museum Gunung Merapi. Meseum ini sudah ada sejak tahun lalu.

"Museum Gunung Merapi jadi titik awal, lalu nanti ada rute-rutenya. Beberapa rute kita rapikan, dan nanti ada gardu pandang," kata Tazbir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com