Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vonis Alif Kuncoro Ditambah 2 Bulan

Kompas.com - 23/12/2010, 15:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memvonis terdakwa Alif Kuncoro dengan hukuman 1 tahun 8 bulan penjara terkait mafia kasus Gayus Halomoan Tambunan. Putusan itu dua bulan lebih berat dari putusan majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Vonis sudah keluar. Alif putusannya lebih tinggi 2 bulan," ucap M Yusuf, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, ketika dihubungi wartawan, Kamis (23/12/2010).

Yusuf mengatakan, ia telah memerintahkan jaksa penuntut umum untuk mempelajari putusan dengan Nomor 360/PID/2010 /PT.DKI Jakarta tanggal 14 Desember 2010 itu untuk mengambil langkah selanjutnya.

M Yasin, pengacara yang menangani perkara Alif, menolak untuk berkomentar ketika dimintai tanggapan atas putusan itu. Menurut dia, tim pengacara hanya diberi kuasa untuk menangani hingga putusan di PN Jaksel. "Selanjutnya keluarga Pak Alif yang urus. Saya enggak pernah kontak mereka," katanya.

Seperti diberitakan, majelis hakim di PN Jaksel memvonis 1 tahun 6 bulan penjara, lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), yakni 2,5 tahun penjara ditambah denda Rp 100 juta subsider enam bulan penjara terkait suap ke Kompol Arafat Enanie, penyidik Bareskrim Polri.

Hakim mengatakan, suap itu diawali pertemuan antara Alif dan Arafat di salah satu restoran di Pacific Place, Jaksel, dilanjutkan di PT Mabua Motor Indonesia Auto Mall di Kawasan SCBD, Jaksel.

Menurut hakim, dalam pertemuan itu, Alif terbukti memberikan motor gede alias moge Harley Davidson tipe Ultra Classic kepada Arafat. Motor itu diberikan agar ia dan adiknya, Imam Cahyo Maliki, tidak dijadikan tersangka terkait aliran dana ke Gayus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com