Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemhanas: Mendagri Harus Bertemu Sultan

Kompas.com - 09/12/2010, 21:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Muladi berpendapat, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi harus bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mengadakan dialog mendalam. Pembicaraan mendalam antara keduanya diperlukan guna menggali aspirasi masyarakat Yogyakarta.

"Aspirasi Sultan juga harus digali kembali. Harus bertemu antara kesultanan dan Mendagri, jangan bicara sendiri-sendiri," ujar Muladi dalam jumpa pers seusai seminar nasional di kantor Lemhanas, Jakarta, Kamis (9/12/2010).

Dikatakan Muladi, penggalian aspirasi masyarakat Yogyakarta perlu dilakukan karena, menurutnya, di mata masyarakat Yogyakarta, draf Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dirampungkan pemerintah belum menjawab kegelisahan masyarakat terkait polemik proses pemilihan gubernur DIY.

Masyarakat Yogyakarta masih berpandangan bahwa seorang raja atau sultan harus merangkap sebagai gubernur, sedangkan dalam draf tidak diatur demikian. "Bagaimana mempertemukan dua (pandangan masyarakat dan usulan pemerintah) ini, kita belum ketemu ya. Harus bertemu Mendagri dengan Keraton," katanya.

"Apakah perlu pemilihan langsung karena finansial dan politik besar. Kalau otonomi daerah itu daerah tingkat II dan itu logis. Aspirasi masyarakat Yogya sebaiknya didengar karena menyangkut sejarah dan sensitif," tambah Muladi.

Terkait proses pemilihan gubernur DIY, Muladi berpendapat bahwa usulan agar Sultan menanggalkan keterlibatannya dalam partai politik untuk dapat menjadi gubernur DIY melalui proses penetapan bukanlah suatu solusi yang tepat. "Itu hak asasi manusia berserikat dan berkumpul, kalau bisa konsep yang diwacanakan dapat memadukan, suara Keraton harus didengar," kata Muladi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com