JAKARTA, KOMPAS.com — Puan Maharani, Ketua DPP PDI-Perjuangan bidang Pemenangan Pemilu dan Hubungan Kelembagaan, berharap Jaksa Agung definitif baru, Basrief Arief dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru, Busyro Muqoddas, mampu menegakkan hukum tanpa tebang pilih.
Kepada Basrief, dia meminta agar mantan Wakil Jaksa Agung 2005-2007 itu bersikap netral, tidak terpolitisasi.
"Semoga saja dalam menjalankan amanah ini ke depan beliau akan bersikap sebagai Jaksa Agung yang seperti sekarang ini, seorang yang bersahaja, tanpa dipolitisasi, ikut tekanan yang memolitisasi. Kalau memang bisa tetap bertahan lebih netral, insya Allah bisa," katanya seusai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional PDI-P, Jumat (26/11/2010) di Jakarta.
Demikian pula kepada Busryo, Puan berharap agar dalam memimpin KPK, ia tidak mau diajak kompromi terhadap korupsi.
"Saya harapkan bisa seperti Pak Busyro yang kita kenal dulu. Saya melihat CV-nya, sejarah karier beliau, kalau saya lihat bisa bertahan, tidak kompromi dengan korupsi. Saya optimistis, kok. Kita lihat ke depannya nanti," ungkap putri Megawati Soekarnoputri itu.
Jika dilihat dari jejak karier keduanya, menurut Puan, baik Basrief maupun Busyro memiliki kapasitas dalam memimpin institusi penegakan hukum. Sebagai pemimpin pilar penegakan hukum, Basrief, Busyro, dan Kapolri yang baru, Jenderal Timur Pradopo, diharapkan dapat bersinergi. "Jangan semuanya berjalan sendiri-sendiri," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.