Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hakim Perkara Gayus Bersaksi Hari Ini

Kompas.com - 26/11/2010, 07:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bambang Widiatmoko dan Haran Tarigan, hakim yang pernah mengadili perkara Gayus Halomoan Tambunan di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, akan bersaksi pada sidang terdakwa Haposan Hutagalung di Pengadilan Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2010).

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan M Yusuf menyampaikan hal itu melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat.

Yusuf mengatakan, saksi lain yakni Suyono (mantan Kepala Kejari Tangerang), Ho Kian Huat (pengusaha asal Singapura), Vincent Apriono, dan Mas Ahmad Santosa (anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum).

Sebelumnya, Bambang, Haran, dan Suyono sudah dipanggil jaksa penuntut umum (JPU) untuk bersaksi pada sidang akhir Oktober 2010. Namun, ketiganya tidak hadir.

Seperti diberitakan, kedua hakim anggota itu telah diperiksa penyidik tim independen Polri, Badan Pengawas Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial.

Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tindak pidana korupsi. Penyidik hanya menemukan suap senilai 40.000 dollar AS dari Gayus kepada Muhtadi Asnun, ketua majelis hakim.

Jika hadir, Ho akan bersaksi terkait perkara PT Salma Arowana Lestari (PT SAL) yang juga menjerat Haposan.

Ho adalah klien Haposan yang melaporkan Anwar Salma, pemilik PT SAL, dengan sangkaan penggelapan ke Bareskrim Polri. Namun, penyelidikan kasus itu mandek.

Menurut Polri, dengan persetujuan Ho, Haposan memberikan uang Rp 500 juta ke Komjen Susno Duadji melalui Sjahril Djohan agar penyidik segera menyelesaikan kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com