JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, terpilihnya Busyro Muqoddas tidak berarti dia yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan Bambang Widjanto.
"Tidak seperti itu jalan pikirannya. Kapasitas keduanya sama saja. Busyro atau Bambang, tidak ada masalah bagi pemerintah. Akan tetapi, semuanya berpulang kepada pilihan Komisi III DPR sendiri," kata Djoko, saat diminta ko mentarnya oleh Kompas, seusai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (25/11) petang.
Menurut Djoko, kedua calon Ketua KPK yang diserahkan kepada DPR, merupakan sosok yang memiliki kapasitas yang sama yang terpilih dengan proses yang transparan dan akuntabel.
"Pemerintah sama sekali tidak ikut campur ataupun mengintervensi panitia seleksi. Sebab, panitia seleksi merupakan sosok yang kredibel untuk menyeleksi secara profesional," tambah Djoko.
Bagi pemerintah, lanjut Djoko, dengan terpilihnya Busyro, diharapkan nama tersebut segera disahkan oleh Sidang Paripurna DPR sehingga bisa secepatnya dilantik. "Dengan demikian, KPK dapat bekerja lebih optimal sehingga proses penegakan hukum yang akan dijalankan bersama aparat penegak hukum lainnya bisa semakin diperkuat," ujar Djoko.
Ditegaskan Djoko, dengan terpilihnya Busyro, dilantiknya Jaksa Agung yang baru, Jumat (26/11) sore, dan Kepala Kepolisian Negara yang baru Jenderal (Pol) Timur Pradopo serta akan dipilih dan ditetapkannya Komisi Kepolisian Negara (Kompolnas) dan Komisi Kejaksaan yang baru, penegakan hukum diharapkan akan ber jalan dengan baik dan efektif.
Sebelumnya, melalui Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha saat ditanya pers, seusai Sidang Kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung sepenuhnya pilihan DPR yang memilih Busyro Muqoddas sebagai calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru. Bagi Presiden Yudhoyono, terpilihnya Busyro Muqoddas atau Bambang Widjojanto, sama saja.
Pasalnya, keduanya merupakan usulan pemerintah yang terpilih melalui Panitia Seleksi bentukan Presiden Yudhoyono sendiri.
Karena sejak awal, dua nama itu datang dari usulan pemerintah sendiri melalui proses seleksi yang panitianya dibentuk oleh Presiden sendiri, tentu, siapapun yang terpilih akan didukung sepenuhnya oleh Presiden, tandas Julian.
Menurut Julian, pilihan Busyro atau Bambang, sepenuhnya juga menjadi domain DPR. Namun, saat ditanya apakah artinya dengan terpilihnya Busyro berarti Busyro Muqoddas yang terbaik dibandingkan Bambang Widjajanto, Julian tidak mau berkomentar. "Silakan tanya DPR yang memilihnya, saya tidak bisa berkomentar," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.