JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, yang dipilih oleh Komisi III DPR RI, Kamis (25/11/2010). "Salah satu kandidat yang diajukan Presiden terpilih. Tentu akan didukung sepenuhnya oleh Presiden," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan, Kamis di Kantor Presiden, Jakarta.
Presiden percaya, proses pemilihan calon pengganti pimpinan yang dilakukan Komisi III telah berdasarkan mekanisme dan prosedur yang berlaku.
Selain terpilih sebagai pimpinan KPK, Busyro juga terpilih menjadi Ketua KPK melalui pemungutan suara di Komisi III DPR RI. Busyro akan memimpin KPK hingga Desember 2011. Busyro mengalahkan empat pimpinan KPK lainnya yang juga menjadi kandidat, yaitu Haryono, M Jasin, Bibit S Rianto, dan Chandra M Hamzah, yang sudah menjalani masa jabatan sebagai pimpinan KPK selama tiga tahun.
Busyro menang telak dengan 43 suara. Dia mengalahkan calon lainnya, Bibit dengan 10 suara dan Jasin yang hanya mengantongi 2 suara.
Di awal, terjadi perdebatan di antara anggota Komisi III mengenai mekanisme pemilihan Ketua KPK. Fraksi Golkar dan PDI-P keukeuh dengan pendiriannya untuk menggunakan mekanisme voting dalam pemilihan Ketua KPK. Sementara fraksi lain berkehendak pemilihan dilakukan secara aklamasi.
"Karena saat ini memilih orang, maka harus dilakukan secara voting. Karena ini menyangkut orang, maka harusnya dilakukan secara tertutup," kata Wakil Ketua Komisi III Azis Syamsuddin yang berasal dari Fraksi Golkar.
Perdebatan sempat memuncak. Namun, akhirnya Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman mengetuk palu untuk penggunaan mekanisme voting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.