Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seru Para TKW

Kompas.com - 19/11/2010, 09:46 WIB

Pakaian disita

Kekerasan fisik, verbal, hingga tindakan ataupun sikap tidak menyenangkan jamak dialami tenaga kerja asal Indonesia, khususnya para perempuan. Kokom, misalnya, perempuan 28 tahun asal Sukabumi itu tak hanya menanggung siksa fisik, tetapi juga harus rela kehilangan satu tas besar berisi pakaian, foto bayinya, sampai uang Rp 200.000 yang dibawanya dari rumah.

”Semua disita majikan,” katanya.

Ia tidak tahu alasan penyitaan. Namun, pada setiap akhir minggu, Kokom mendapat paket baju, pakaian dalam, dan alat mandi. Jika salah melaksanakan perintah majikan, ia akan dihadiahi bentakan atau siksaan fisik.

Namun, majikannya terkadang amat baik. Kokom pernah diajak ke Paris menemani majikan perempuan, majikan laki-laki, dan dua anak mereka.

Nasib baik dan nasib buruk juga pernah bersamaan menimpa Sa’diyah. Majikan laki-lakinya sudah terkenal suka memerkosa pekerja perempuan di rumahnya. Namun, Sa’diyah lolos dari terkaman nafsu majikan setelah ditolong oleh ibu si majikan sendiri.

”Ibu itu bilang ke saya, pokoknya saya tidak akan dikerjai lagi sama anaknya. Tetapi, ia minta saya tidak lapor ke agensi atau polisi. Ia terus jaga saya selama delapan bulan, bonus uangnya juga banyak,” cerita Sa’diyah yang mengaku dibayar sampai 1.000 dirham setiap bulan atau sekitar Rp 2,5 juta.

Orang-orang seperti Sa’diyah mengaku rela bertahan bekerja karena memang mengejar iming-iming upah. Nilai uang Rp 2 juta-Rp 3,5 juta merupakan upah yang amat menggiurkan bagi mereka. Rata-rata para tenaga kerja perempuan ini sudah memiliki keluarga. Suami mereka tidak bisa memberi kecukupan nafkah, sementara anak-anak dan orangtua mereka amat butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari.

Pendidikan formal para perempuan itu maksimal hanya lulus sekolah menengah atas, mempersempit cakupan lowongan kerja. Baik di kampung halaman maupun di luar negeri, tawaran pekerjaan tak jauh-jauh dari pembantu rumah tangga, pelayan toko, atau kerja kasar di pasar. Mau buka usaha, lagi-lagi modal tidak ada. Tidak heran jika para perempuan itu berkeras mau bekerja di luar negeri meski penuh risiko. Harapannya, setelah satu-dua tahun bekerja, mereka bisa pulang membawa modal untuk memulai usaha di kampung.

Minim keterampilan

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

    Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

    Nasional
    KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

    KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

    Nasional
    Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

    Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

    Nasional
    Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

    Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

    Nasional
    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Nasional
     Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Nasional
    Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

    Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

    Nasional
    Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

    Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

    Nasional
    KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

    KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

    Nasional
    Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

    Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

    Nasional
    Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

    Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

    Nasional
    Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

    Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

    Nasional
    Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

    Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

    Nasional
    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Nasional
    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com