Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Sempat Ancam Tembak Gayus

Kompas.com - 10/11/2010, 09:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama tersangka kasus mafia pajak, Gayus Tambunan, kembali mengundang perhatian publik dalam dua-tiga hari terakhir. Ulahnya yang mengaku tidak pernah keluar dari Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada akhir minggu lalu semakin mengundang cibiran publik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas terungkap, Gayus meninggalkan rutan sejak Rabu (3/11/2010). Setelah mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu siang, dia menghubungi Kepala Rutan Brimob melalui telepon untuk minta izin tidak kembali ke tahanan.

Ketiadaan Gayus di selnya terkuak pada Sabtu (6/11/2010) pukul 19.00-20.00 saat Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Ito Sumardi melakukan inspeksi mendadak ke Rutan Brimob. Ito tak menemukan Gayus di rutan.

Sempat diancam, jika sampai pukul 24.00 Gayus tidak ditemukan akan dikeluarkan perintah tembak di tempat terhadapnya. Setelah ditelusuri, Gayus akhirnya ditemukan polisi di rumahnya di Kelapa Gading. Gayus pun dijemput oleh Densus 88.

Sementara, terkait foto seorang penonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, pekan lalu, yang mirip Gayus Tambunan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal (Pol) Ketut Untung Yoga Ana, di Jakarta menyatakan, pihaknya belum mampu memastikannya.

Ketut hanya berujar, foto itu termasuk bagian yang dicermati oleh Divisi Propam Mabes Polri. Ketut pun belum dapat memastikan kronologi Gayus keluar dari rutan. ”Saya belum dapat memastikan karena belum mendapat informasi dari Divisi Propam,” katanya. Namun, ia mengakui, pada Sabtu pekan lalu Gayus tidak berada di sel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com