Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Tunda Jamuan Makan Presiden Austria

Kompas.com - 08/11/2010, 17:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikatakan menunda jamuan makan siang kenegaraan untuk Presiden Austria Heinz Fischer. Sedianya, jamuan makan siang ini berlangsung pada Selasa (9/11/2010) siang atau beberapa saat menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Jamuan makan siang akhirnya diundur hingga hari Rabu mendatang. "Jamuan makan siang dilakukan pada hari Rabu," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/11/2010). Namun, Julian tak mengelaborasi terkait pembatalan tersebut.

Selain itu, pembicaraan bilateral kedua kepala negara pun dilakukan pada Rabu mendatang. "Dalam pertemuan bilateral ini, kedua delegasi akan membahas perluasan dan penguatan kerja sama politik, ekonomi, termasuk perdagangan dan investasi, serta peningkatan kerja sama pembangunan. Selain itu, pertemuan juga akan membahas kerja sama sosial budaya, khususnya di bidang pendidikan dan dialog antarkepercayaan," kata Juru Bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada Kompas.com, minggu lalu.

Baik SBY maupun Fischer akan menandatangani nota kesepahaman mengenai kelanjutan dan perluasan kerja sama di bidang dialog antarkepercayaan. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan saling pengertian tentang kebudayaan dan tradisi masing-masing negara.

Setelah pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara akan melakukan konferensi pers bersama. Dalam kunjungannya tersebut, kata Faiza, Fischer akan didampingi 53 pelaku bisnis Austria. Hal ini mencerminkan daya tarik Indonesia bagi kerja sama investasi dan perdagangan dengan Austria. Faiza juga mengatakan, hubungan Indonesia-Austria telah terjalin baik sejak 1954.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com