Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busway Butuh Sinergitas Transportasi

Kompas.com - 05/11/2010, 11:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengoptimalkan operasional busway, pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengupayakan langkah lain yang terkait dengan kenyamanan transportasi di ibu kota. Langkah tersebut nantinya dapat disinergikan dengan operasionalisasi koridor busway yang sudah ada.

Hal tersebut perlu segera dilakukan mengingat kesiapan pemprov DKI dalam menyelesaikan tiga koridor terakhir busway terkendala oleh masalah biaya dan waktu. Koridor XIII, XIV, dan XV itu tidak mungkin diselesaikan bersamaan dalam waktu dua tahun mendatang.

Pemprov DKI sudah memutuskan, hingga 2012, hanya akan ada dua tambahan koridor busway, yakni koridor XI pada 2011 dan koridor XII pada tahun berikutnya.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengatakan, pembatasan pembangunan koridor busway itu bisa dimaklumi asalkan pemprov DKI memberikan dukungan penuh pada terciptanya sistem busway yang lebih menarik.

Beberapa kebijakan yang diusulkan Pemerintah untuk membatasi jumlah kendaraan pribadi di jalan-jalan ibu kota juga harus mendapat prioritas untuk segera diwujudkan dalam waktu dekat.

Kebijakan itu antara lain dengan menegakkan aturan perparkiran, pemberlakuan electronic road pricing (ERP), hingga penghapusan terminal-terminal di pusat kota.

Sebagaimana pernah diusulkan DTKJ, Azas menekankan perlunya pemberlakuan zona tarif perparkiran untuk membatasi pemakaian kendaraan pribadi di pusat kota. Langkah ini juga perlu didukung dengan pembangunan gedung-gedung parkir untuk mengalihkan parkir di badan jalan (on street parking) ke dalam gedung (off street parking).

"Pemerintah pusat juga harus memberikan dukungan, terutama agar ERP bisa segera diberlakukan, juga pembatasan (jam lintas) truk dan kontainer di jalan tol. Jangan lupa juga soal penentuan tarif bahan bakar gas (untuk armada bus transjakarta)," kata Azas kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2010) pagi.

Ia menambahkan, sistem transportasi dengan busway sebetulnya merupakan salah satu alternatif memecahkan masalah kemacetan lalu-lintas di Jakarta. Sistem lain yang bisa dikembangkan adalah sistem transportasi berbasis rel yang dapat menghubungkan daerah-daerah penyangga di sekitar Jakarta.

"Utamakan transportasi berbasis rel yang terhubung dengan jalur busway. Ada lima line (jalur kereta) yang bisa dikembangkan dan dimulai dengan jalur Serpong - Tanah Abang," jelas Azas.

Saat ini pemprov DKI tengah mengupayakan pengadaan mass rapid transit koridor 1 (Lebak Bulus - Dukuh Atas) agar pembangunannya bisa dilakukan mulai akhir 2011 dan selesai pada 2016. Adapun pembangunan koridor 2 yang menghubungkan Dukuh Atas - Kampung Bandan dimajukan mulai 2014 dan rampung pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com