Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Pemekaran Butuh Waktu Tiga Tahun

Kompas.com - 08/10/2010, 22:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah pusat tidak pernah melarang lahirnya daerah pemekaran baru sepanjang daerah baru tersebut memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Yang dicegah pemerintah pusat adalah jika terbentuknya daerah pemekaran baru itu hanya melahirkan kesejahteraan bagi sekelompok kecil elit politik di daerah baru tersebut.

Oleh sebab itu, untuk mewujudkan daerah pemekaran yang sungguh-sungguh memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, pemerintah pusat memberikan tahapan bagi terbentuknya daerah pemekaran yang baru, yaitu daerah persiapan.

Jangka waktu bagi daerah persiapan ditetapkan selama tiga tahun. Bila daerah baru itu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, maka akan ditetapkan sebagai daerah otonom.

"Selanjutnya, baru daerah pemekaran tersebut ditetapkan dengan undang-undang sebagai daerah otonom yang baru," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri yang baru, Djohermansyah Djohan seusai dilantik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Jumat (8/10/2010) di Jakarta.

Sebaliknya, menurut Djohermansyah, apabila selama ditetapkan sebagai daerah persiapan, daerah yang disiapkan sebagai daerah otonom itu justru memberikan masalah dan tidak memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakatnya, maka bakal daerah pemekaran baru itu dibatalkan dan diintegrasikan kembali dengan daerah asal.

"Jangan sampai daerah pemekaran baru itu hanya memberikan dampak kesejahteraan bagi para elitnya saja. Ini jangan sampai terjadi lagi," lanjutnya.

Djohermansyah menambahkan, tahapan terbentuknya daerah pemekaran baru tertuang dalam Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia Tahun 2010-2025. Dengan adanya desain besar tersebut, daerah pemekaran baru benar-benar diwujudkan secara objektif, cermat dan bertahap.

"Jadi tidak begitu saja muncul karena keinginan segelintir elit politik saja," demikian Djohermansya.

Sebelumnya, dalam keterangan pers bersama Ketua DPR Marzuki Alie, seusai rapat konsultasi pemerintah dengan pimpinan DPR di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, 80 persen dari 205 daerah pemekaran baru selama 10 tahun terakhir ini dinilai kurang berhasil. Daerah otonom baru itu justru menimbulkan banyak masalah. (Kompas, 15/7).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com