Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Mengecek Senjata dan Granat

Kompas.com - 23/09/2010, 17:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Republik Indonesia akan mengecek kembali senjata api dan granat yang tersimpan di gudang-gudang senjata polisi. Hal tersebut bertujuan memeriksa adanya penyalahgunaan senjata api oleh anggota kepolisian terkait aksi penyerangan Markas Polsek Hamparan Perak, Medan.

"Jangan sampai polisi kita kebobolan atau ada oknum kita yang memanfaatkan itu," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (23/9/2010).

Menurut Iskandar, saat ini pihak kepolisian mulai meningkatkan kewaspadaan setelah sekelompok orang terduga teroris menyerang Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Hamparan Perak, Deli Serdang pada Rabu (22/9/2010).

Kelompok terduga teroris tersebut menggunakan senjata api jenis M-16, AK, dan FN yang memiliki kesamaan dengan jenis senjata yang digunakan Polri. "Ada kesamaan jenis senjata yang dipakai Polri. Inilah yang kita mewaspadai keseluruh kesatuan," katanya.

Melalui nomor serinya, senjata-senjata di gudang akan diperiksa kembali apakah benar ada hilang atau tidak. Sedangkan senjata yang dinyatakan disposal atau tidak layak pakai, menurut Iskandar, akan diperiksa juga apakah benar tidak layak pakai atau ternyata masih dapat digunakan. "Jangan-jangan dikatakan disposal tapi masih bisa dipakai," katanya.

Polri, lanjut Iskandar, akan memeriksa para anggotanya yang berkemungkinan menyediakan peluru kepada kelompok teroris. "Kita akan lihat ada nggak peluru-peluru yang hilang, disalahgunakan anggota, seperti tahun lalu kan ada oknum yang jual. Kita akan memperketat," tuturnya.

Menurut Iskandar, semestinya pemeriksaan amunisi termasuk granat rutin dilakukan apakah setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan. "Biasanya apel pagi itu dicek," katanya.

Setiap senjata api yang dipergunakan anggota kepolisian, kata Iskandar, harus dipertanggungjawabkan setiap individu. "Apakah untuk latihan atau tugas, berapa peluru yang digunakan dibuat berita acaranya," katanya.

"Setiap anggota yang menggunakan senjata harus tes psikotes atau kejiwaan. Tidak sembarang itu menggunakan senjata api," tambah Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com