JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah nama pengganti Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mulai beredar. Sebut saja nama Komjen Nanan Sukarna, Irjen Imam Sudjarwo, dan Irjen Oegroseno yang sudah santer disebut.
Namun, hingga hari ini, Rabu (15/9/2010), Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan belum menerima nama Kapolri yang baru. Kapolri baru, katanya, masih rasan-rasan alias bisik-bisik. "Calon Kapolri belum masuk, masih rasan-rasan," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, sambil tertawa.
Siapa calon kuatnya? "Ah, bukannya media lebih tahu?" ujar politikus PDI Perjuangan ini yang enggan menyebut nama.
Secara terpisah, anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mengatakan, calon Kapolri baru diharapkan sosok yang mampu mendorong reformasi dan penegakan hukum di internal kepolisian. Berbagai peristiwa hukum yang terjadi belakangan ini dan melibatkan kepolisian, menurutnya, menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini semakin menurun.
"Hal ini disebabkan belum tertatanya secara utuh konsep reformasi kepolisian dalam UU No 2/2002 tentang Kepolisian. Misalnya, tidak adanya kontrol yang kuat terhadap institusi ini, padahal kekuasaannya luar biasa besar," kata Martin.
Komisi Kepolisian Nasional yang diharapkan bisa melakukan pengawasan efektif, dinilainya tidak cukup berfungsi. "Apabila Kapolrinya kebetulan reformis dan memiliki kemandirian, citra dan fungsi kepolisian masih bisa tertolong. Tapi, bila Kapolrinya tidak reformis dan tidak mandiri, bisa dipastikan institusi ini akan semakin terpuruk di mata masyarakat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.