Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Tindak Aksi "Sweeping"!

Kompas.com - 03/09/2010, 22:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri meminta kepada seluruh masyarakat agar jangan melakukan aksi sweeping terhadap warga Malaysia yang berada di Indonesia. Kapolri mengatakan, ia telah perintahkan kepada seluruh jajarannya agar menindak jika ada aksi sweeping.

"Bagi seluruh jajaran sudah saya perintahkan, ajak (yang akan sweeping), ingatkan. Ndak mau, tindak bagi yang melakukan sweeping. Mau di pusat perbelanjaan dan lain-lain," tegas Kapolri di Mabes Polri, Jumat (3/9/2010).

Kapolri mengatakan, sekarang ini marak beredar di Facebook ataupun Twitter yang berisi ajakan untuk men-sweeping warga Malaysia. Ia meminta masyarakat jangan terprovokasi. "Ingat, masalah ini sudah dilesaikan pemerintah melalui jalur diplomasi. Negara kita negara hukum, negara yang berdaulat. Tentunya ini harus dihormati," katanya.

"Kita bayangkan, apakah hanya warga negara Malaysia di sini? Apakah tidak ada warga negara kita di Malaysia? Mereka sedang mencari nafkah, mereka sedang berusaha di tempat itu. Bagaimana kalau mereka juga di-sweeping? Jangan mikirin diri sendiri," tegas Bambang.

Kapolri juga menegaskan akan menindak jika ada aksi pembakaran bendera negara lain seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini. "Itu ada ancaman hukumannya, ada sanksi berat," kata dia.

Seperti diketahui, ketegangan antara Indonesia dan Malaysia kembali muncul pascapenangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polisi Diraja Malaysia di wilayah Indonesia. Terkait insiden itu, menurut Presiden, pemerintah mengutamakan penyelesaian melalui jalur diplomasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com