JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayjen Aslizar Tanjung mengatakan, tidak ada penjatahan angkatan untuk jabatan Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso. Menurut dia, semua kepala staf memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi panglima TNI.
"Tidak ada jatah-jatahan. Presiden akan memilih sesuai dengan kondisi yang berkembang. Itu pun harus disetujui DPR," kata Aslizar di Mabes TNI, Rabu (1/9/2010).
Aslizar mengatakan, hingga saat ini belum ada nama yang mencuat sebagai calon panglima TNI. Tidak ada proses dalam Dewan Kebijakan Kepangkatan Tingkat Tinggi untuk mencalonkan panglima TNI. Seluruh proses diserahkan kepada Presiden untuk diajukan ke DPR untuk dipilih.
Seperti diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan ada penggantian Panglima TNI dalam waktu dekat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Pergantian akan dilakukan dalam waktu relatif bersamaan dengan penggantian posisi Kepala Polri dan Jaksa Agung.
Ahmad Muzani, anggota Komisi I DPR, menilai, pergantian Panglima TNI Djoko Santoso memang harus segera dilaksanakan. Pasalnya, Djoko pada 8 September 2010 akan berumur 58 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.