JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah-tengah kondisi Indonesia yang tengah terlibat situasi tak mengenakkan dengan Pemerintah Malaysia, masa jabatan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso bakal segera berakhir pada awal September ini.
Pengamat militer dari Propatria Institute, Hari Prihartono, memperkirakan, akan ada masa perpanjangan waktu terbatas bagi Djoko Santoso, setidaknya satu hingga dua bulan ke depan.
Salah satu indikasinya terlihat dari pemilihan Markas Besar TNI Cilangkap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tempat menyampaikan sikap resmi terkait insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polisi Diraja Malaysia.
"Pada intinya itu (pemilihan tempat Mabes TNI Cilangkap), penyampaian pada Panglima TNI dan para petinggi TNI bahwa akan ada perpanjangan terbatas," kata Hari ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (1/9/2010) di Jakarta.
Djoko yang lahir di Solo, 8 September 1952, akan genap berusia 58 tahun pada 8 September 2010. Menurut Hari, hingga saat ini, Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) TNI belum memutuskan siapa calon pengganti Djoko.
Padahal, pemilihan Panglima TNI turut melibatkan DPR yang tak mungkin dapat tuntas dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan.
Sementara itu, kemarin, Presiden berharap bahwa penggantian Panglima TNI serta Kapolri dan Jaksa Agung tidak diwarnai manuver politik. Penggantian pejabat itu juga hendaknya tidak menimbulkan konflik internal dalam institusi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.