Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Indonesia Butuh Gagasan Baru

Kompas.com - 05/08/2010, 19:06 WIB

BOGOR, KOMPAS.com- Rektor Universitas Paramadina Dr Anies Baswedan Phd menyatakan, yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini adalah gagasan baru dan orang muda yang memperjuangkan gagasan baru miliknya itu dengan baik. Sebab, rakyat Indonesia tidak memerlukan orang muda yang hanya menunggu diberi kesempatan.

Hal itu disampaikan Anies saat berbicara pada kuliah umum Pendidikan Tinggi dalam Konstruksi Peradaban Baru di Auditorium Gizi Masyarakat Sumber Keluarga di Kompleks Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor di Dramaga, Bogor, Rabu (5/8/2010) siang. Acara dalam rangka Dies Natalis ke-5 Fema itu dihadiri ratusan mahasiswa baru Fema.

"Yang kita bukutuhkan bukan masalah kemudaan, tetapi kebaruan, gagasan baru. Masalah kebaruan itu adalah bagaimana masa depan itu. Yang dibutuhkan adalah gagasan baru, yangketika dimunculkan, kita semua akan mengatakan. Nah, ini dia yang kita cari," kata Anies.

Menurut Anies, orang memang senang dengan kemudaan karena pada umumnya orang muda membawa ide-ide baru. Yang jadi masalah saat ini, anak muda, juga yang mempunyai ide baru, cenderung menunggu diberi kesempatan.

Padahal, yang sangat diharapkan masyarakat adalah anak muda datang dengan pendekatan baru, ide baru, dan memperjuangkan ide barunya itu dengan baik. "Memperjuangkannya bukan dengan mengerahkan massa atau satgas," katanya.

Anis juga berharap oraganisasi-organisasi kepemudaan atau kemahasiswaan mengevaluasi dan merevisi cara-cara penjaringan keanggotaaanya serta pendidikan dan pelatihannya. Organisasi-organisasi jenis itu saat ini hanya melakukan atau menurunkan tradisi keorganisasian.

"Tahukan Anda, materi-materi diklat-dikat yang dilaksanakan sama dengan materi-materi 25 tahun lalu, yang hanya cocok pada zaman itu. Bagimana bisa menghasilkan pemimpin yang tampil dengan pendekatan dan ide baru," kata Anies, sambil menyebut beberapa nama organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan.

Lebih lanjut Anies meminta dibedakan antara sikap optimis dan pro pemerintah, serta sikap kritis dan pesimis. Jangan juga melihat pemimpin hanya pada seorang presiden, sebab pemimpin itu banyak bukan cuma presiden.

"Sayangnya, masyarakat kita saat ini dibombardir dengan pemberitaan media massa, khususnya media elektronika, yang berkonotasi negatif. Sehingga masyarakat k ita terkukung dalam rasa pesimistis," katanya. 

Menurut dia, semua pihak harus bersikap optimis yang sesuai dengan reallitas. Dan setiap orang yang menjadi pimpinan harus menebarkan sikap optimis. "Kita harus melihat apa yang sudah kita capai dan belum kita capai. Bukan melihat kegagalan," katanya.

Dia kemudian mengingatkan bahwa pada awal kemerdekaan 80 persen rakyat Indonesia buta huruf. Saat ini angka buta huruf tingga 8 pesen, itu pun banyak pada usia lanjut. "Ini sebuah pencapaian yang luar biasa, yang tidak bisa disamai negara mana pun," katanya.

Artinya apa? "Karena para pemimpin dahulu tidak mempidatokan tetang ketepurukan rakyatnya. Bung Karno tidak mempidatokan tentang rakyatnya yang buta huruf, tetapi dia mempidatokan mari kita raih masa depan, mari kita memberantas buta huruf. Semua pemimpin harus menebarkan optimisme kepada masyarakat, termasuk para pemimpin di media massa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com