Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutung Politik, Politik Mutung

Kompas.com - 04/08/2010, 08:40 WIB

Pada usianya yang mencapai 68 tahun, Pong berani dan mampu menaiki kubah ”Gedung Kura-kura” yang, kata Sudjiwo, mirip dengan, maaf, ”bokong perempuan”. Pong tentu bukan cari sensasi seperti yang dituduhkan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Metro TV, Jumat, 30 Juli. Risiko menaiki kubah ”Gedung Kura-kura” amat besar. Tak mungkin itu dilakukan orang tanpa nyali tinggi atau orang yang tak memiliki kekecewaan politik yang mendalam.

Satu hal yang menarik, Pong pada Pemilu Presiden 2004 adalah orang yang direkrut Sys NS sebagai motor penggerak fans club seniman ”Barisan Pendukung SBY”. Kalau dia kecewa, tentu bukan hanya kepada DPR, melainkan juga kepada penguasa negeri ini.

Yang dilakukan Pong Hardjatmo hanyalah kritik tajam kepada para elite politik di negeri ini. Ia bukan seorang pembangkang, melainkan hanya mutung belaka. Yang dilakukannya juga bukan tindakan menjatuhkan pemerintahan yang sah atau meminjam istilah yang populer pada masa Orde Baru: subversif!

Sebagai warga negara yang dulu mendukung SBY, Pong bukanlah pendukung mati sebuah rezim. Ia seorang yang demokratik. Seorang warga negara yang demokratik harus siap mendukung seorang pemimpin, tetapi pada saat bersamaan juga siap mengkritik para elite politik negeri ini, termasuk pemimpinnya, yang dinilainya kurang jujur, adil, dan tegas.

Situasi disfungsi

Mengapa pula Petisi 28 memberikan Penghargaan Mawar Merah atas keberanian tanpa pamrih Pong Hardjatmo? Mungkin karena tidak sedikit kalangan purnawirawan TNI yang sudah benar-benar kecewa pada situasi negeri ini.

Berbagai institusi yang terkait dengan penegakan hukum di negeri ini, seperti polisi, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung, telah menuju pada situasi disfungsi alias tidak berfungsi lagi.

Para anggota DPR juga sibuk bermain politik agar kasus Bank Century tidak berlanjut kembali. Belum lagi dari satu periode masa sidang ke periode berikutnya semakin meningkat jumlah anggota parlemen kita yang tidak menghadiri rapat- rapat di DPR.

Di kabinet pun sama saja. Jalannya pemerintahan begitu lamban bagaikan keong siput yang terseok-seok berjalan di pasir panas. Negeri ini ibarat negeri tanpa kepemimpinan. Tak heran jika semakin banyak orang mutung! Jika ini terus berlanjut, entah apa jadinya negeri yang kita cintai ini.

*Ikrar Nusa Bhakti Profesor Riset Bidang Intermestic Affairs, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com