Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik di Atap DPR Gebrakan Selebriti

Kompas.com - 01/08/2010, 14:54 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat sosial politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Arie Sujito, menilai aksi "coretan"  di atap Gedung DPR, yang dilakukan aktor Pong Harjatmo beberapa waktu lalu, merupakan gebrakan dari kalangan selebriti dalam menyampaikan keresahannya atas kinerja para wakil rakyat.       "Coretan itu memang tamparan dari atas ’atap’. Selama ini suara dari banyak kritik pada parlemen tetapi tidak dipedulikan, bahkan demo dengan massa besar juga dikesampingkan, maka tindakan Pong itu jelas tamparan telak," kata Arie Sujito di Yogyakarta, Minggu (1/8/2010).       Menurut dia, ini merupakan gebrakan dari kalangan selebriti. Artis yang selama ini dianggap tidak peduli dan cenderung hedonis kini justru tampil dengan gebrakan yang sangat mengena.       "Seharusnya parlemen malu, itu pun jika masih menganggap tindakan Pong sebagai kritik sosial. Secara umum kasus itu menjadi petunjuk bahwa derajat kepercayaan pada wakil rakyat makin merosot," ucapnya.       Ia mengataklan, rakyat selama ini cenderung frustrasi melihat kelakuan parlemen. Dengan demikian, orang-orang seperti Pong di kalangan artis harus diperbanyak dan menjadi gebrakan baru dalam kritik sosial yang dilakukan kalangan selebriti.       "Jika selebriti bergerak, politik pencitraan elite politik, baik itu parlemen maupun eksekutif, akan diilawan dengan citra perlawanan artis," paparnya.       Arie mengemukakan, ancaman Pong yang akan melanjutkan tindakan itu menarik dan bisa jadi akan menimpa Mahkamah Agung (MA), Kejaksaan, atau lembaga-lembaga strategis lainnya.       "Dari sini semua perlu memaknai bahwa tindakan Pong adalah bagian ekspresi kejengkelan seorang warga negara dengan gaya ala artis pada para wakilnya," katanya menegaskan.       Ia mengatakan, tulisan jujur, tegas, adil menunjukkan semangat gugatan bahwa DPR itu tidak jujur, tidak tegas, dan tidak adil. "Ini merupakan kritik mendasar parlemen agar mengubah dirinya menjadi jujur, adil, dan tegas," ujarnya.       Melalui kritik itu, tentunya Pong berharap parelemen mampu mengubah diri sehingga mampu mengemban amanat rakyat.       "Seharusnya parlemen tidak usah marah, tapi para anggota Dewan itu mestinya bersama-sama bertanya pada dirinya apakah dirinya sudah adil, tegas, dan jujur? Semua jawaban ada di kepala rakyat dan parlemen tentu tidak mampu mengelaknya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com