Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hellen dan Pariwisata Maluku

Kompas.com - 17/07/2010, 03:21 WIB

”Saya senang bisa menggelar lagi lomba ini, bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat Maluku,” katanya.

Sokongan dana

Guna menggapai obsesi itu, Hellen mengeluarkan uang tak sedikit. Pasalnya, nyaris tidak ada sokongan dana dari pemerintah saat dia menggagas ataupun ketika lomba layar tersebut digelar.

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, hanya membiayai dana yang dibutuhkan untuk acara penyerahan piala Menteri Kebudayaan dan Pariwisata kepada pemenang lomba. Sedangkan Pemerintah Kota Ambon hanya membiayai dana untuk acara penyambutan peserta kapal layar. Adapun Pemerintah Provinsi Maluku sama sekali tak memberikan kontribusi dana.

”Kalau dihitung, setiap tahun saya mengeluarkan minimal Rp 20 juta dari kantong pribadi agar lomba ini terselenggara,” ujar Hellen. Uang dari kantong pribadi pula yang digunakan untuk merintis kembali digelarnya lomba kapal layar ini sejak 2003 hingga 2005.

Kiprah Hellen itu didasari keyakinan, sektor pariwisata Maluku bakal bangkit dan mampu menarik wisatawan. Ini penting guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Maluku, sebelum kerusuhan pada 1999, jumlah wisatawan ke Maluku mencapai 14.500 orang setiap tahun. Pasca-kerusuhan, jumlah turis ke Maluku 4.000-5.000 orang.

Untuk mendongkrak angka kunjungan wisata ke Maluku, dia bersinergi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mempromosikan Ambon sebagai salah satu daerah persinggahan kapal pesiar.

Pada 2008, dia sempat menjadi anggota delegasi Indonesia untuk pameran persinggahan kapal pesiar di Miami, Amerika Serikat. Ia mengedepankan keelokan bahari ”Ambon Manise”.

Kecintaan Hellen kepada dunia pariwisata muncul sejak masih duduk di sekolah dasar. ”Waktu umur 10 tahun, saya sering memakai pakaian tradisional untuk menyambut turis dari Belanda. Pengalaman itu mengenalkan saya kepada dunia pariwisata,” ceritanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com