Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun Tolak Semua Dakwaan

Kompas.com - 07/07/2010, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus penerbitan L/C fiktif Mukhamad Misbakhun dalam eksepsinya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan menolak dakwaan yang telah disampaikan oleh jaksa penuntut umum terkait keterlibatan dalam penerbitan letter of credit (L/C) fiktif.

Kuasa hukum Mukhamad Misbakhun, Parluhutan Simanjuntak, pada sidang yang digelar di PN Jakarta Pusat, Rabu (7/7/2010), mengatakan, surat gadai deposito senilai 4,5 juta dollar AS yang seolah-olah disampaikan pihak PT Selalang Prima International (SPI) kepada Bank Century terkait permohonan fasilitas L/C adalah sah dan tidak palsu.  Parluhutan juga membantah kalau L/C itu disebut fiktif, tetapi gagal bayar.

Dia menjelaskan bahwa pada 4 November 2008, SPI gagal mengupayakan pendanaan tersebut sehingga mengajukan rescheduling fasilitas L/C. Selanjutnya pada 26 November 2008, Bank Century menegaskan bahwa telah jatuh tempo dalam kewajiban L/C sehingga meminta SPI segera menyiapkan dana 16,5 juta dollar AS.

Terkait hal ini, Bank Century melakukan kesepakatan dengan SPI terkait restrukturisasi kewajiban 16,5 juta dollar AS tersebut. Setelah SPI menyerahkan jaminan berupa tanah, bangunan, dan kapal tanker serta agunan piutang Rp 51miliar, restrukturisasi L/C berjalan lancar dan sudah dibayar 6 juta dollar AS. "Dengan demikian, baik polisi maupun Bank Mutiara tidak pernah menyatakan bahwa L/C SPI sebagai L/C fiktif," tegasnya.

Selain ini, tim kuasa hukum Misbakhun menilai jaksa penuntut tidak cermat dalam mendakwa Misbakhun dengan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) UU Nomor 10 Tahun 1998 karena pasal itu ditujukan untuk subyek hukumnya direksi dan komisaris bank. Sedangkan Misbakhun selaku komisaris SPI dan Franky Ongkowardojo selaku Dirut SPI tidak memiliki kedudukan di Bank Century.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com