Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayangkan 'Pengacara Hitam' Lolos Seleksi

Kompas.com - 28/06/2010, 15:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyayangkan lolosnya pengacara yang ia sebut sebagai "pengacara hitam" dalam seleksi administrasi calon pimpinan KPK.

Hal itu dikatakan Pramono, Senin (28/6/2010), menanggapi hasil seleksi Pansel Pimpinan KPK yang meloloskan 145 calon.

"Hasil seleksi ini sekaligus menjawab pertanyaan masyarakat apakah pansel bekerja sungguh-sungguh. Dengan adanya "pengacara hitam" bisa masuk, ini kan sekaligus tanda tanya besar," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, tanpa menyebut siapa "pengacara hitam" yang dimaksud.

Selain mengenai nama-nama yang lolos, Pramono kembali mengingatkan, kerja Pansel akan sia-sia jika hanya memilih satu nama. Sejak awal, dia berpendapat, seleksi yang dilakukan Pansel tak hanya memilih satu calon, tapi langsung lima calon untuk pengganti komisioner saat ini, yang tugasnya akan berakhir pada tahun 2011.

"Kalau satu nama kemudian diseleksi, ini akan mubazir. Energi kita akan terbuang percuma. Lebih baik 5 sekalian untuk kepentingan 2011. Hal ini akan lebih baik bagi KPK secara kelembagaan. Satu pimpinan baru di antara empat harus menyesuaikan dan sebagainya," kata politisi senior PDI Perjuangan ini.

Masuknya satu nama dinilai tidak akan berkontribusi besar terhadap kinerja KPK satu tahun ke depan.

"Kami punya pengalaman dengan dua orang yang sedang mengharu biru, KPK performance-nya tidak selalu menurun, tidak terlalu luar biasa, kalau bahasa dangdutnya 'sedang-sedang saja'," lanjut Pramono.

Meski demikian, dia menegaskan, Pansel hanya menyediakan nama-nama. Namun, keputusan politik ada di tangan DPR yang akan melakukan pemilihan terhadap para calon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com