JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang presidium gerakan pendukung pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto-Chandra M Hamzah di jejaring sosial Facebook, M Nurlapong, ternyata salah satu dari 145 calon yang lolos seleksi tahap I atau secara administrasi.
Kepastian ini disampaikan Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Soeharto. "Muhammad Nur Lapong," ujar Soeharto ketika menyebutkan nama-nama yang lolos seleksi, Minggu (27/6/2010) di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta.
Nur Lapong resmi mendaftar menjadi calon pimpinan KPK pada tanggal 27 Mei 2010. Nurlapong mengaku tertarik mengisi posisi pimpinan KPK karena ingin berkontribusi pada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. "Ini bagian dari idealisasi kita melihat keprihatinan terhadap penegakan hukum," ujar Nurlapong, yang juga mengaku menjalankan sebuah konsultan hukum di bilangan Jalan Saharjo, Jakarta Pusat.
Saat itu, pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini mengaku akan menjalankan revolusi penegakan hukum jika kelak terpilih menjadi pimpinan KPK. "Negara kita sudah menjelma menjadi sekadarnya saja. Kita melihat hampir seluruh pejabat di semua lini tidak bersungguh hati memajukan negara ini, khususnya di bilang hukum," ujar Nurlapong, kelahiran Makassar, 9 Desember 1961.
Nurlapong mengaku sejak lama ingin mendaftar sebagai pimpinan KPK. Namun, pada waktu itu Nurlapong mengurungkan niatnya karena berpikir masih banyak yang lebih mampu dari dirinya. "Tapi nyatanya masih banyak yang belum dilakukan. Saya mendaftar karena panggilan hati," ujar Nurlapong, yang mengaku modal utama menjadi bakal calon pimpinan KPK adalah idealismenya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.