Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Facebooker' Juga Lolos Seleksi Tahap I

Kompas.com - 27/06/2010, 11:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang presidium gerakan pendukung pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto-Chandra M Hamzah di jejaring sosial Facebook, M Nurlapong, ternyata salah satu dari 145 calon yang lolos seleksi tahap I atau secara administrasi.

Kepastian ini disampaikan Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Soeharto. "Muhammad Nur Lapong," ujar Soeharto ketika menyebutkan nama-nama yang lolos seleksi, Minggu (27/6/2010) di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta.

Nur Lapong resmi mendaftar menjadi calon pimpinan KPK pada tanggal 27 Mei 2010. Nurlapong mengaku tertarik mengisi posisi pimpinan KPK karena ingin berkontribusi pada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. "Ini bagian dari idealisasi kita melihat keprihatinan terhadap penegakan hukum," ujar Nurlapong, yang juga mengaku menjalankan sebuah konsultan hukum di bilangan Jalan Saharjo, Jakarta Pusat.

Saat itu, pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini mengaku akan menjalankan revolusi penegakan hukum jika kelak terpilih menjadi pimpinan KPK. "Negara kita sudah menjelma menjadi sekadarnya saja. Kita melihat hampir seluruh pejabat di semua lini tidak bersungguh hati memajukan negara ini, khususnya di bilang hukum," ujar Nurlapong, kelahiran Makassar, 9 Desember 1961.

Nurlapong mengaku sejak lama ingin mendaftar sebagai pimpinan KPK. Namun, pada waktu itu Nurlapong mengurungkan niatnya karena berpikir masih banyak yang lebih mampu dari dirinya. "Tapi nyatanya masih banyak yang belum dilakukan. Saya mendaftar karena panggilan hati," ujar Nurlapong, yang mengaku modal utama menjadi bakal calon pimpinan KPK adalah idealismenya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Nasional
    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Nasional
    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com