Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit: Itu Kewenangan Jaksa

Kompas.com - 10/06/2010, 19:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bibit Samad Rianto mengatakan tidak memiliki kewenangan untuk mengomentari sikap Kejaksaan Agung yang memilih melakukan peninjauan kembali (PK) atas putusan pengadilan. Ia mengatakan, itu adalah kewenangan penuh Jaksa Agung.

"Itu kewenangan Kejaksaan, saya tidak dalam posisi berpendapat untuk diri saya selaku tersangka dalam kasus yang direkayasa ini," kata Bibit melalui pesan singkatnya, Kamis (10/6/2010).

Seperti yang diberitakan, siang tadi, seusai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengatakan mengambil langkah peninjauan kembali atas putusan pengadilan terhadap kasus Bibit-Chandra.

Mengenai langkah PK tersebut, senada dengan Bibit, Chandra M Hamzah mengatakan bahwa proses PK menjadi kewenangan Kejaksaan yang mengajukannya. "Saya tidak komentar karena itu domainnya Kejaksaan," ucapnya singkat.

Sementara itu, kuasa hukum Bibit-Chandra, Taufik Basari, mengatakan, pihaknya mempersilakan jika Kejaksaan memilih untuk melakukan PK. Menurutnya, pihak Bibit-Chandra tidak bisa mengambil sikap tertentu atas putusan itu. "Kami mempersilakan Kejaksaan untuk mengambil langkah PK dan mempersiapkannya terkait putusan pengadilan tinggi," ujarnya seusai melakukan koordinasi dengan Bibit dan Chandra, di KPK, Kamis petang.

Dia menjelaskan, pihaknya saat ini masih mempelajari dan melakukan kajian atas rencana PK Kejaksaan. "Saya pikir masih perlu pendalaman dan pengendapan. Pak Bibit dan Pak Chandra pun tidak perlu mengemis-ngemis. Kami juga tidak meminta apa pun karena posisi kami berada di atas kebenaran dan fakta," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com