Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Tokoh Agama Singgung Video Porno

Kompas.com - 10/06/2010, 08:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kongres III Tokoh Agama di Hotel Mercure Convention Center, Jakarta, pada 9-11 Juni 2010 sempat menyinggung beredarnya video porno artis lokal meski tak membicarakannya sampai detail.

Pada acara pembukaan kongres dua tahunan itu, Menteri Agama Suryadharma Ali, Rabu (9/6/2010) malam, mengatakan, seharusnya para artis dapat memberi contoh keteladanan bagi para penggemarnya, bukan malah sebaliknya merusak moral bangsa.

Dia mengatakan, keteladanan sangat penting di tengah anak bangsa yang tengah mengalami degradasi etika. "Penguatan etika sangat penting dalam membentuk karakter bangsa ke depan," katanya menandaskan.

Suryadharma Ali menegaskan bahwa peneguhan karakter bangsa bukan semata tugas Kementerian Agama, melainkan pemangku kepentingan lain juga harus ikut terlibat di dalamnya.

Belakangan ini, di berbagai media massa mencuat pemberitaan artis video porno, yang ditanggapi dengan rasa emosional. Bahkan, ada pihak yang mendesak agar Undang-Undang Pornografi segera diterapkan terhadap para pelaku sehingga memberikan efek jera.

Menag mengaku akan bekerja keras meneguhkan komitmen bangsa dalam mengangkat etika sebagai modal membentuk karakter bangsa.

Dalam acara jumpa pers bersama para tokoh agama, Menag kembali mengulangi pentingnya pembentukan karakter bangsa.

Sebelumnya, Mendiknas Moh Nuh mengatakan bahwa peran tokoh agama sangat penting, terlebih peran edukasi yang memiliki makna utuh, terkait dengan pembentukan karakter bangsa.

Peran lain yang tak kalah penting dari tokoh agama, menurut Mendiknas, adalah peran pencerahan, peran membangun nilai kemanusiaan.

Paling tidak, kata Nuh, ada lima pilar dari tokoh agama yang diharapkan dapat lahir melalui kongres tersebut, yaitu, pertama, pola pikir berpengetahuan; kedua, pola pikir mengombinasikan disiplin ilmu; ketiga, pola pikir dengan kreatif (istihaj); keempat, pola pikir saling menghormati; kelima, menghargai dan pola pikir atas etika.

Mendiknas berharap dari kongres ini para tokoh agama dapat meningkatkan silaturahim. Sebab, harus diyakini bahwa kongres ini sangat berarti bagi kehidupan berbangsa ke depan.

"Kongres ini paling aman, tak perlu diwaspadai, seperti perselisihan," kata Nuh menambahkan.

Memantapkan etika

Kongres tokoh agama ini mengangkat tema "Memantapkan Etika Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara". Hal ini erat kaitannya dengan keprihatinan para tokoh agama terhadap semakin tergerusnya etika dan moralitas di berbagai bidang kehidupan, bidang politik, kebudayaan, dan ekonomi.

Di bidang ekonomi, etika dan moralitas telah hilang ke arah perilaku ekonomi monopolistik dan penumpukan kekayaan pada orang tertentu.

Demikian pula, lanjut dia, di bidang politik, tumbuh demokrasi yang ditandai kebebasan berpendapat dengan mengabaikan etika, tak memerhatikan ekses negatif.

Begitu pula di bidang budaya, masyarakat telah terjebak pada budaya materialistik dan sekularistik, melupakan nilai spiritual dan akal sehat. "Ini menyebabkan masyarakat mulai kehilangan kemuliaan akhlak, kepedulian sesama, dan kepekaan nurani," kata Suryadharma Ali.

Untuk itu ia berharap tokoh agama sebagai agen perubahan sosial (agent of social change) dapat menjadi teladan agar nilai etika dan moral dapat dianut masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com