JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Patrialis Akbar, yang juga Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa pihaknya dapat proaktif mencari calon pimpinan yang berkualitas. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika tidak ada calon berkualitas yang mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK.
Patrialis mengatakan, banyak tokoh masyarakat yang memiliki kualitas, tetapi tidak mendaftarkan diri. "Mereka semua clear, tapi enggan menonjolkan diri. Kita membutuhkan orang-orang seperti itu. Nanti kita akan bicarakan," kata Patrialis kepada para wartawan di Gedung Kemenhuk dan HAM, Jakarta, Selasa (25/5/2010).
Patrialis dan beberapa anggota Pansel, seperti Todung Mulya Lubis dan Buya Ahmad Syafii Maarif, mengaku telah memiliki sejumlah nama yang telah didekati. "Saya sudah kontak dengan beberapa orang, tapi tidak bisa saya sebutkan namanya," ujar Buya.
Menurut Buya, pihaknya agak sulit mendekati orang-orang berkualitas bagus tersebut karena mereka pada umumnya telah menduduki jabatan strategis di instansi-instansi besar. "Tidak mudah. Makanya, yang kita cari adalah orang yang berpotensi bagus, tapi belum terkuak. Orang-orang yang diam-diam tetapi memiliki semangat patriot yang luar biasa dan mau meninggalkan segala-galanya," katanya.
Anggota Pansel lainnya, Todung, menekankan pentingnya pemimpin KPK yang memiliki bibit, bebet, dan bobot yang baik. Terlebih, kasus korupsi semakin canggih saja. Begitu juga modus operandinya. "Kita butuh orang yang piawai dan cerdas. Tindak pidana korupsi, kehutanan, dan perbankan, garis pemisahnya tipis. Jadi, kalau tidak berkualitas, dia hanya akan memberantas koruptor kelas teri, bukan yang besar," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.