Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Berlinang di Pemakaman Istri

Kompas.com - 25/05/2010, 14:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesedihan yang begitu mendalam tampaknya dirasakan oleh Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Saat prosesi pemakaman istrinya, Hasri Ainun Besari Habibie, beberapa kali air mata mantan orang nomor satu di Indonesia itu jatuh mengalir karena tak kuasa menahan haru.

Habibie tampak setia mengikuti seluruh prosesi pemakaman istri yang dinikahinya pada 12 Mei 1962 itu. Saat tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Habibie tak pernah terlihat jauh dari peti yang berbalut Bendera Merah Putih itu. Dia terlihat tegar mendampingi jenazah istrinya dengan ditemani kedua putranya, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Perlahan, ketegaran Habibie mulai memudar tatkala jenazah Ainun mulai diturunkan ke liang lahat. Tembakan salvo turut mengiringi penurunan jenazah ke liang lahat. Dengan mata berlinang, Habibie terlihat memberi hormat dengan mata yang tak pernah lepas menatap jenazah Ainun.

Dengan dipapah kedua putranya, Habibie kemudian menaburkan bunga di atas liang lahat sang istri. Tak lama acara tabur bunga ini dilanjutkan oleh kerabat keluarga dekat lainnya. Mantan Menteri Riset dan Teknologi ini hanya terduduk memandangi prosesi penguburan jenazah.

Usai jenazah dimakamkan, Habibie pun segera meletakkan karangan bunga di atas pusara makam. Seusai meletakkan karangan bunga, diusapnya nisan makam yang masih sangat baru bertuliskan Hasri Ainun Habibie binti Mohammad Besari. Tak lama, prosesi pemakaman pun usai, Habibie tampak kembali berusaha tegar. Dengan ramah dia menerima ucapan belasungkawa dari berbagai tokoh nasional.

Sosok Habibie memang tidak pernah terlepas dari peran Ainun Habibie di belakangnya. Pada saat sakitnya sejak Maret lalu di Munich, Jerman, Habibie tak pernah berhenti dan terus menunggui istrinya di rumah sakit. Hingga wafatnya, Habibie pun tetap setia mendampingi jenazah sang istri.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun memuji kedahsyatan cinta antara Habibie dan Ainun. Dia menyebut, kasih sayang dan dukungan Ainun telah berperan besar dalam tugas kenegaraan Habibie sebagai Presiden RI dikala terjadi gelombang krisis dan reformasi pada 1998 .

Hasri Ainun Habibie dilahirkan di Semarang 11 Agustus 1937. Dia merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan sempat bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebelum akhirnya menikah dengan BJ Habibie. Keduanya kemudian dikaruniai dua orang anak, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Ainun wafat di Munich, Jerman pada Sabtu (22/5/2010), setelah menderita sakit jantung dan kanker. Jenazah Ainun kemudian dipulangkan ke Tanah Air dan langsung dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara pemakaman militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com