Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Syarif Kunjungi Mako Brimob

Kompas.com - 16/05/2010, 11:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga dari tersangka teroris Syarif Usman, Minggu (16/5/2010), mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Keluarga Syarif sebanyak enam orang ini tiba sekitar pukul 09.45 menggunakan sebuah mobil Kijang Inova berwarna silver.

Setibanya di Mako Brimob, keluarga Syarif ini kemudian mengurus izin untuk bisa masuk ke dalam Mako Brimob. Kedatangan keluarga Syarif ini oleh kuasa hukumnya dari Tim Pembela Muslim Asludin Hazani.

Pihak keluarga dari Syarif ini enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Mereka hanya berdiam diri tanpa menghiraukan pertanyaan wartawan. "Ini dari keluarga Syarif Usman, mau membesuk," kata Asludin di depan pos penjagaan Mako Brimob.

Syarif merupakan tersangka teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di sebuah hotel di kawasan Menteng pada Jumat pekan lalu. Syarif diduga polisi sebagai penyandang dana pelatihan teroris di Aceh. Syarif yang merupakan seorang dokter asal Lebak Banten merupakan salah satu anggota Jamaah Ansharud Tauhid (JAT).

Sementara itu, dalam beberapa penyergapan Densus 88 juga menemukan barang bukti berupa sejumlah uang. Selain Syarif, sejumlah tersangka lainnya juga berhasil dibekuk, di antaranya Abdul Haris, Haryadi Usman, dan Maulana. Mereka juga diduga terlibat membantu memberikan dana terkait sejumlah rencana aksi teror di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com