JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan, kelompok teroris yang berlatih militer di pegunungan di Aceh mendapat suntikan dana hingga Rp 1 miliar. Dana itu untuk mendukung kegiatan selama latihan militer hingga serangan pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2010 di Istana Negara, Jakarta.
"Uang Rp 1 miliar aliran dana dari simpatisan ke jaringan teroris," ucap Kapolri di Mabes Polri, Jumat (14/5/2010). Ikut hadir, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto dan para perwira tinggi Polri.
Kapolri menjelaskan, uang itu ditemukan dari beberapa tersangka yang telah ditangkap, baik hidup maupun tewas tertembak. Misalnya, di tangan Abdul Haris ditemukan Rp 400 juta, Haryadi Usman Rp 150 juta, dan Syarif Usman Rp 200 juta. "Termasuk dana di Maulana Rp 200 juta dalam (mata uang) dollar AS, ringgit, dan rupiah saat penggerebekan," ucapnya.
Namun, Kapolri enggan merinci siapa saja penyumbang dana untuk logistik kelompok teroris, seperti senjata api, amunisi, dan peralatan perang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.