Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SJSN Harus Dimulai Bertahap

Kompas.com - 02/05/2010, 04:15 WIB

Menurut Iqbal, program ini butuh anggaran Rp 44,5 triliun per tahun bagi 232 juta rakyat Indonesia dengan asumsi premi jaminan pemeliharaan kesehatan Rp 16.000 per orang per bulan.

Pemerintah tidak perlu menanggung semua premi karena ada 29,11 juta pekerja formal dan 8,96 juta pekerja migran Indonesia yang mampu membayar sendiri. Artinya, ada potensi premi di luar anggaran pemerintah sebanyak Rp 7,3 triliun per tahun dari 38,07 juta pekerja.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar mengatakan, pemerintah harus proaktif menyusun langkah penerapan SJSN.

Dia bersama 14 perwakilan dari 11 organisasi pendukung Komite Aksi Jaminan Sosial diterima Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Myra Maria Hanartani dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Sumarwoto di Sekretariat Negara. ”Respons pemerintah mengecewakan,” kata Timboel.

Dipindahkan

Berkenaan dengan aksi unjuk rasa pekerja Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Tanjung Priok, Sabtu, manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengalihkan kegiatan operasional pelayanan bongkar muat peti kemas dari TPK Koja ke Terminal Olah Jasa Andal di Dermaga 301 dan 302. Terminal ini berada di sisi barat Jakarta International Container Terminal.

Langkah antisipasi PT Pelindo II diambil setelah dilakukan koordinasi intensif antara Manajemen TPK Koja dan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Administrator Pelabuhan Tanjung Priok.

”Pagi ini (kemarin), kami telah melakukan kunjungan ke lapangan dan situasi umumnya berjalan normal. Aktivitas pelabuhan di TPK Koja dipastikan dapat kembali seperti semula terhitung Senin, 3 Mei 2010,” kata Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino.

Dalam aksi itu, sekitar 485 buruh Koja mogok kerja karena ingin mendorong agar perusahaan memperbaiki kinerja dan meningkatkan kesejahteraan buruh. Aksi itu membuat lima kapal yang akan bongkar muat di terminal itu tidak terlayani.

”Kami mohon maaf kepada semua pengguna jasa atas langkah yang kami lakukan ini. Kami yakin dengan tindakan ini akan memperbaiki layanan dan kesejahteraan pekerja,” ungkap Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja TPK Koja Tedy Herdian.

Manajemen TPK Koja mengumumkan penghentian operasi mulai pukul 21.00 pada tanggal 30 April 2010 hingga 2 Mei 2010. Gerbang layanan akan dibuka kembali Senin pukul 00.01. Sesuai jadwal, ada lima kapal yang seharusnya dilayani pada hari Sabtu dan Minggu ini. (ham/oin/ryo/win/gal/wie/den/wkm/eng/riz/nar/wad/bee/bro/mkn/tht)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com