Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doclang Tak Lekang Zaman

Kompas.com - 15/04/2010, 18:50 WIB

Tiap pagi Mak Icoh berjualan pukul 10.00-11.00. Harga seporsi doclang Rp 6.000 dengan telur. Tanpa telur menjadi Rp 5.000. Menurut Mak Icoh yang bertempat tinggal di daerah Panaragan Kidul, Bogor Tengah, Kota Bogor ini, pelanggannya bukan saja orang Bogor tetapi juga orang luar Kota Bogor. Penyanyi asal Bogor seperti Betharia Sonata, adalah salah seorang penggemar doclang Mak lcoh dari saat sekolah di SMA sampai berkeluarga.

Saat ini Mak lcoh mengaku hanya membuat kupat atau lontong sebanyak 10 bungkus. Tiap bungkus kupat yang dibungkus daun patat ini diiris menjadi sekitar lima piring.
Seorang pedagang doclang lain yang mangkal di pagi hari di depan toko kaset musik di Jalan Veteran adalah Rachmat. Dia bergantian dengan adiknya Rosmana yang jualan di malam hari sekitar pukul 21.00-07.00. Rachmat yang juga pedagang rokok di tempat itu merangkap jualan doclang yang dibuat oleh kakaknya Aos.

Baik Rachmat maupun Rosmana memperoleh upah dari jatah doclang yang disediakan oleh Aos "Setiap dagang saya mendapat upah Rp 30.000 dari kakak saya, demikian pula adik saya" kata Rachmat yang setiap hari diberi jatah 30 lontong itu. Adapun harga jual doclang per piring Rp 4.000 tanpa telur, tambah telur jadi Rp 5.000.

Desa Doclang
Semula Warung Doclang Odik hanya cukup untuk perabot dagangan dan satu bangku panjang. Kini tempatnya lebih luas. Lahan sempit itu ia kembangkan setahap demi setahap, akhirnya mampu membangun warung untuk berteduh pelanggannya menikmati doclang. Bahkan warungnya sudah dilengkapi toilet.

Menurut Ismail, dari usaha doclang ayahnya mampu menghidupi delapan anak. Sejak tahun ini dia juga mampu mengangsur mobil angkot untuk angkutan dagangannya tiap pagi dan selebihnya narik penumpang.

Sementara itu Mak Icoh juga separuh hidupnya menjadi pedagang doclang. Mak Icoh dikaruniai 7 anak, 15 cucu dan 2 buyut. Suaminya dulu menjadi pedagang doclang sejak tahun 1980-an. Sejak dulu hingga sekarang, Mak Icoh hidup dari doclang. Yang bakal menjadi penerusnya kemungkinan besar adalah Irma yang kini sehari-hari mendampinginya.

Dikatakan Ismail, pedagang doclang di Kabupaten/Kota Bogor kebanyakan asal Leuweung Kolot Cibungbulang. "Tiap hari lebih dari 30 pedagang doclang pulang pergi dari kampung ke Kota Bogor jualan doclang. Mereka sebagian besar jual pikulan," katanya.

Hanya Mak Icoh (asal Pasir Mucang Bogor) dan almarhum suaminya (asal Cibadak Sukabumi) yang bukan asal Leuweung Kolot. Dan Rachmat serta adiknya yang asal Cianjur.
Sebagian besar pedagang yang berasal dari Desa Leuweung Kolot mengklaim bahwa desanya adalah desa doclang karena sejak dulu hingga sekarang bertahan menjadi pusat pedagang doclang. Makanan jajanan tradisional ini mampu menghidupi sebagian warga Desa Leuweung Kolot dan tetap bertahan hingga sekarang serta penggemarnya masih bertahan baik di desa maupun di kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com