Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Siap Hadapi "Reshuffle"

Kompas.com - 04/03/2010, 16:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap Fraksi Partai Persatuan Pembangunan pada voting pengambilan keputusan akhir terkait kasus Bank Century, tadi malam, sangat mengejutkan. Seluruh pengunjung Rapat Paripurna DPR riuh rendah saat tak satu pun anggota Fraksi PPP yang berdiri ketika Ketua DPR Marzuki Alie meminta pemilih opsi A untuk berdiri.

Sikap PPP ini di luar dugaan setelah sebelumnya memilih bergabung di blok Demokrat yang berpegang teguh pada opsi A. Wakil Sekjen PPP Romahurmuziy alias Rommy mengatakan, partainya siap menghadapi konsekuensi apa pun atas sikap yang dipilih. Dikatakannya, pilihan sikap tersebut merupakan wujud dari menyalurkan aspirasi konstituen partai.

”Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan Partai Demokrat. Fraksi PPP ada karena konstituen. Memang ada permintaan koalisi sejalan dengan Demokrat. Tapi, keberadaan kami juga karena konstituen,” kata Rommy di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/3/2010).

Mengenai kemungkinan reshuffle terhadap para menteri dari partai koalisi yang tak sejalan, Rommy menambahkan, partainya akan menerima apa pun keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Ya, kami harus gentlement. Presiden bisa melakukan evaluasi. Kalau sudah tidak sejalan dan harus terima hukuman, itu bagian dari apa yang menjadi keyakinan Presiden, kami terima saja,” ujar mantan anggota Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century ini.

Akan tetapi, Rommy membantah bahwa apa yang dilakukan PPP dan dua partai koalisi lainnya, Golkar dan PKS, tak sesuai dengan etika berkoalisi. Kontraksi dalam koalisi, menurut dia, bagian dari dinamika berpolitik. ”Soal koalisi diatur dalam UU. Koalisi SBY-Boediono melandaskan diri dari parameter kesepahaman. Mengenai norma detail tidak diatur secara rinci. Ke depannya, koalisi yang dibangun, perlu dilembagakan dalam peraturan perundang-undangan baru sehingga bisa dinilai apakah ada pelanggaran etika,” kata Rommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com