Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Fraksi Pastikan Sebut Nama dalam Pandangan Akhir Century

Kompas.com - 23/02/2010, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat dari sembilan fraksi di DPR memastikan akan menyebutkan nama pejabat yang diduga harus bertanggung jawab dalam proses pengucuran dana talangan Bank Century. Keempat fraksi tersebut adalah Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Hanura.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, penyebutan nama bukan dengan tujuan untuk memvonis seseorang.

"Tapi, dugaan yang berangkat dari data dan fakta yang ada. Dari situ, kami akan maju terus untuk melihat apa yang terjadi. Partai Golkar akan menyebutkan sejelas-jelasnya lembaga dan siapa yang harus bertanggung jawab. Lebih seksi memang sebut nama siapa yang diduga. Kalau orang sudah tahu, ya dibuka saja. Kalau tidak, seolah menyembunyikan," ujar Ical dalam pertemuan dengan Tim 9, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (23/2/2010).

Setelah proses politik di Pansus Century selesai, Golkar akan mengusulkan proses hukum. Anggota Pansus asal Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, juga mengungkapkan, fraksinya akan menyebut nama-nama pejabat yang diduga melanggar peraturan perundang-undangan.

"Seratus persen kami akan menyebut UU mana yang dilanggar, lembaga mana yang melanggar, dan siapa yang diduga melanggar. Semua akan obyektif," kata Ara dalam kesempatan yang sama.

Fraksi PKS, kemarin, sudah mengatakan akan menyebut setidaknya 10 dari 30 nama pejabat yang diduga harus ditindaklanjuti.

"Menyebut nama terlalu didramatisasi, padahal biasa-biasa saja. Pejabat publik mesti berhadapan dengan pertanggungjawaban, ketika akuntabilitasnya dipertanyakan," kata anggota Pansus asal Fraksi PKS, Andi Rahmat, juga tergabung dalam Tim 9.

Anggota Pansus asal Fraksi Hanura, Akbar Faisal, juga memastikan bahwa pandangan akhir fraksinya tidak akan ragu untuk menyebut sejumlah nama yang harus dimintakan pertanggungjawaban.

"Instruksi menyebut nama itu langsung dari Pak Wiranto," kata Akbar.

Siapa saja nama-nama pejabat yang akan disebutkan fraksi-fraksi tersebut? Dari beberapa fraksi, di antaranya adalah para pejabat Bank Indonesia, KSSK, KK, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com