Setiap kali memasuki ruang kelas atau ruang kegiatan di LP Anak itu, Presiden Yudhoyono selalu bertanya, ”Apa kabar, anak-anak?”. Pertanyaan itu selalu dijawab, ”Luar biasa, dahsyat, yes, yes, yes!”
Di sebagian ruangan, seruan jawaban itu terdengar kaku dan agak lemas. Di ruang lainnya, terdengar penuh semangat. Presiden mengatakan, ia bisa merasakan penyesalan dan hasrat anak-anak ini untuk memperbaiki masa depan mereka.
Soal harapan masa depan itu, Adi (16), bukan nama sebenarnya, yang masuk ke LP sejak usia 13 tahun karena pelecehan seksual terhadap teman sebayanya, membacakan catatan harapannya di depan Presiden Yudhoyono. Ia ingin menjadi pelukis kaliber internasional dan membangun taman bermain yang terbesar di Indonesia untuk anak-anak.
Namun, ada juga secarik kertas harapan ditempelkan di dinding, bertuliskan: ”Semoga selama aku di sini, bapakku tidak kawin lagi. Jadi, ibuku tidak menangis terus. Maafkanlah anakmu ini, Ibu”.
Share on Facebook
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.