Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerbau SiBuYa Dilarang Masuk Jakarta

Kompas.com - 03/02/2010, 13:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa dari Pemuda Cinta Tanah Air (Pecat) berencana menggelar aksi teatrikal dengan seekor kerbau di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (3/1/2010). Namun, kerbau yang sempat membuat Presiden Yudhoyono tersinggung itu ternyata tidak bisa dihadirkan karena dijegal pihak kepolisian di perbatasan Jakarta. Pada tubuh kerbau ada semprotan cat putih bertulisan "SiBuYa".

Menurut koordinator aksi Pecat, Yosep Rizal, kerbau yang didatangkan dari wilayah Bekasi, Jawa Barat, itu dijegal polisi di perbatasan Jakarta dan Jawa Barat, daerah Pangkalan Jati, karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

"Saya sudah telpon teman saya yang bawa kerbau itu, katanya dijegal sama aparat kepolisian di daerah Kalimalang, dekat lampu merah yang ada tamannya (Pangkalan Jati)," kata Yosef Rizal di Bundaran HI, Jakarta, Rabu.

Yosep, yang biasa bekerja sebagai penulis lepas, mengaku sangat kecewa dengan tindakan kepolisian. "Kami tidak mengerti alasannya. Katanya mengganggu ketertiban umum. Pelarangan kerbau itu mengekang ekspresi masyarakat. Kami sangat kecewa," ungkapnya.

Ia mengaku deg-degan jika benar kerbau tersebut disita polisi karena ia harus mengganti harga satu ekor kerbau sekitar Rp 15 juta. "Dari mana saya punya uang sebanyak itu. Itu, kan, kerbau teman," ungkapnya.

Kerbau yang dibawa ke Bundaran HI pada aksi 28 Januari itu berasal dari Pejagalan, Jakarta Timur. Namun, Yosef juga mendapat kabar bahwa kerbau tersebut tidak bisa digunakan karena dijegal polisi. Untuk itu, ia mengambil kerbau dari temannya di Bekasi dengan hanya membayar uang transportasi. "Cuma ganti uang transport, sekitar Rp 200 ribu," katanya.

Karena tidak bisa menghadirkan kerbau, Yosef dan teman-temannya tidak kehilangan akal. Mereka pun langsung menggelar aksi teatrikal dengan menyapu beberapa selebaran bergambar foto Presiden. Bahkan, massa sempat membakar selebaran tersebut. "Ini adalah simbol bahwa pemerintahan ini sudah kotor, makanya harus dibersihkan dengan sapu. Jika tidak, pemerintahan seperti ini justru membuat penderitaan rakyat semakin bertambah," teriak Yosef.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com