JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian belum melihat adanya pergerakan yang akan mengancam keamanan dalam aksi demonstrasi besar menyambut 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono pada 28 Januari mendatang.
"Sementara tidak menemukan hal-hal itu (ancaman keamanan)," ucap Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Selasa (26/1/2010). Ia menjawab pertanyaan wartawan apakah polisi melihat adanya ancaman keamanan dari demonstrasi mendatang.
Edward menjelaskan, untuk pengamanan jalannya aksi, pihaknya akan bekerja sama dengan personel TNI, petugas lalu lintas, pengamanan internal instansi-instansi, Satpol PP, dan pihak lain.
Pengerahan personel kepolisian tergantung situasi di lapangan. Namun, pihak Polda Metro Jaya telah menyiagakan 10.000 personel untuk menjaga titik demonstrasi seperti di Istana Negara, Bundaran HI, dan Gedung DPR.
Para demonstran yang akan ikut melakukan aksi, kata dia, diharapkan segera melapor ke polisi agar dapat dibantu untuk memperlancar jalannya aksi. Diharapkan para demonstran melakukan aksi dengan tertib dan tidak melanggar peraturan yang ada.
"Kita imbau masyarakat lebih waspada menggunakan haknya menyampaikan pendapat agar tidak disusupi oleh kelompok yang ingin melanggar hukum. Ini negara demokrasi, kita hormati penyampaian pendapat di muka umum. Tapi perlu diatur agar tidak ganggu hak-hak orang lain," jelas Edward.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.