Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Mentan: Otoritas Veteriner di Bawah Presiden

Kompas.com - 10/01/2010, 05:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mendukung penguatan profesi kedokteran hewan melalui otoritas veteriner. Bahkan, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menawarkan alternatif suatu Badan Otoritas Veteriner yang langsung berada di bawah Presiden.

Bayu Krisnamurthi mengemukakan hal tersebut dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-57 Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan peluncuran buku ”100 Tahun Dokter Hewan di Indonesia” di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (9/1).

Ketua Umum Pengurus Besar PDHI Drh Wiwiek Bagja mengemukakan, sudah saatnya Indonesia memiliki otoritas veteriner di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Otoritas veteriner itu penting dalam melindungi wilayah Indonesia dari ancaman kehidupan dan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan. Bahkan, negara-negara anggota Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) telah memperkuat otoritas veteriner mereka untuk menyongsong kesehatan semesta (one world, one health, one medicine).

Tantangan kesehatan ke depan, kata Wiwiek, semakin berat karena kembali munculnya penyakit dari hewan ke manusia atau zoonosis. Penyakit-penyakit manusia itu bahkan 70 persennya adalah penyakit zoonosis, seperti sapi gila, anjing gila, flu A-H1N1, flu H5N1, atau penyakit pernapasan akut parah (SARS).

Otoritas veteriner saat ini di pusat hanya dipegang eselon II, sehingga keputusannya sering dibatalkan pejabat di atasnya.

Bayu Krisnamurthi sepakat dengan penguatan otoritas veteriner tersebut. Ia mengusulkan empat alternatif. Selain membentuk Badan Otoritas Veteriner di bawah Presiden, juga bisa dibentuk Direktorat Jenderal Kesehatan Hewan, dengan dirjennya adalah dokter hewan. Alternatif lain, Ditjen Peternakan diubah menjadi Ditjen Kesehatan Hewan dan Peternakan, dengan dirjennya dokter hewan.

”Alternatif keempat adalah mengubah Komisi Nasional Flu Burung menjadi Komisi Nasional Zoonosis. Kebetulan tugas Komnas Flu Burung habis Maret ini,” kata Bayu, yang juga Ketua Harian Komnas Flu Burung itu.

Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Rachmat Pambudy menambahkan, menempatkan otoritas veteriner di eselon I seharusnya bisa dilakukan.

”Kalau ingin buat sejarah, Kementerian Pertanian bisa menempatkan profesi dokter hewan lebih terhormat,” kata Rachmat.

Mentan Suswono juga sepakat peranan dokter hewan ditingkatkan. Apalagi pemerintah mencanangkan swasembada daging pada tahun 2014. Saat ini Indonesia masih mengimpor 70.000 ton daging per tahun dan mendatangkan sapi 630.000 ekor per tahun. (BUR/NMP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Revisi UU MK, Disebut 'Jurus Mabuk' Politisi Menabrak Konstitusi

Soal Revisi UU MK, Disebut "Jurus Mabuk" Politisi Menabrak Konstitusi

Nasional
SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

Nasional
Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Nasional
SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

Nasional
Anggota DPR Usul 'Money Politics' Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari 'Balik Modal'

Anggota DPR Usul "Money Politics" Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari "Balik Modal"

Nasional
Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Kecewa Sirekap KPU Cuma Bikin Bingung Rakyat

Pimpinan Komisi II DPR Kecewa Sirekap KPU Cuma Bikin Bingung Rakyat

Nasional
Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta Atau Jabar? Ini Jawaban Ketum Golkar

Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta Atau Jabar? Ini Jawaban Ketum Golkar

Nasional
Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Nasional
Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Nasional
Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Nasional
Jadi Pembicara di Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Bahas Pembangunan Negara dan Puji Jokowi

Jadi Pembicara di Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Bahas Pembangunan Negara dan Puji Jokowi

Nasional
Demokrat: UU Kementerian Negara Belum Revisi Sejak 2008, Padahal Politik Dinamis

Demokrat: UU Kementerian Negara Belum Revisi Sejak 2008, Padahal Politik Dinamis

Nasional
Menyusul Penerapan KRIS, BPJS Tegaskan Belum Ada Penghapusan Kelas dan Iuran Masih Sama

Menyusul Penerapan KRIS, BPJS Tegaskan Belum Ada Penghapusan Kelas dan Iuran Masih Sama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com