JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah partai, dipioniri oleh Partai Golkar, mulai mengusulkan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden kedua RI, Soeharto. Usulan itu disampaikan bersamaan dengan penganugerahan gelar yang sama kepada mantan Presiden keempat, Abdurrahman Wahid, yang wafat pekan lalu. Partai Demokrat termasuk salah satu partai yang turut mendukung penabalan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Bagaimana dengan PDI Perjuangan?
Saat ditanya, apakah PDI Perjuangan juga mendukung usulan pahlawan nasional kepada Soeharto, Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung hanya tertawa sambil menjawab singkat, "PDI Perjuangan hanya mengusulkan Gus Dur," kata Pramono, seusai menghadiri upacara penghormatan terakhir Wakil Ketua DPR, Marwoto Mitrohardjono, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/1/2010).
Dikatakan Pramono, Gus Dur memenuhi sejumlah pertimbangan untuk dijadikan pahlawan nasional, di antaranya dikenal sebagai tokoh pembangun demokrasi. "Gus Dur juga giat mengampanyekan ke dunia internasional bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang ramah, selalu memberikan perlindungan kepada masyarakat minoritas," ujarnya.
Sejarah Gus Dur yang pernah dimakzulkan MPR saat menjadi Presiden, menurut Pramono, jangan dijadikan ganjalan. Apa yang dihadapi Gus Dur adalah peristiwa politik. "Jadi tidak perlu ada rehabilitasi terhadap nama baiknya," kata Wakil Ketua DPR ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.