Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengabdian Frans Seda Layak Dicontoh

Kompas.com - 31/12/2009, 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Anton Supit mengatakan, pengabdian Frans Seda kepada bangsa dan negara patut dicontoh oleh generasi muda.

"Pak Frans adalah seorang pejuang sejati, sejak usia muda sampai beliau berusia lanjut masih berjuang, dan saya kira beliau telah all out mengabdi untuk bangsa dan Negara," katanya, Kamis (31/12/209).

Anton menambahkan, Frans yang sempat menjabat tiga kali sebagai menteri adalah tokoh yang memiliki integritas tinggi dan patut diteladani. Frans Seda pernah menjadi Menteri Perkebunan pada 1963-1964, menjadi Menteri Keuangan pada 1966-1968, serta Menteri Perhubungan dan Pariwisata pada 1968-1973.

"Mungkin hanya faktor usia yang membatasi beliau. Beliau cukup banyak mengabdikan diri dan memberi keteladanan dalam hubungan sesama manusia dan hubungan dengan Tuhan. Ini keteladanan yang patut kita tiru," tuturnya.

Ekonom senior Fransiscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan nama Frans Seda meninggal dunia dalam usia 83 tahun di Jakarta, Kamis pagi. Frans Seda lahir di Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4 Oktober 1926. Semasa hidup, ia dikenal sebagai ekonom, politikus, menteri, tokoh gereja, dan pengusaha.

Rencananya, jenazah Frans Seda akan dimakamkan di kompleks pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, pada 2 Januari 2010. Misa requiem digelar Kamis petang ini.

Kemudian, untuk 2 Januari upacara tutup peti akan dilaksanakan pada 07.00-08.00, dan jenazah disemayamkan di Unika Atmajaya untuk diadakan acara penghormatan terakhir.

Setelah itu jenazah akan dibawa ke Katedral untuk dilakukan Misa oleh Uskup Agung Jakarta Julius Kardinal Darmaatmadja SJ pada pukul 11.00 hingga 12.30 WIB, dan setelah itu dilakukan upacara penyerahan jenazah dari keluarga secara militer ke pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com