Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Dur Tak Pernah Berlelucon Lagi Dua Minggu Terakhir

Kompas.com - 30/12/2009, 22:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua PBNU Hasyim Muzadi mengaku bahwa Gus Dur tak lagi mengeluarkan lelucon-lelucon segar kebiasaannya sejak dua minggu lalu, saat terakhir Hasyim membesuk mantan presiden RI tersebut.

"Dia sudah tidak mengeluarkan guyonan khasnya lagi. Dia juga sudah tidak berbicara mengenai kebangsaan," ungkapnya saat melayat Gus Dur di RSCM, Jakarta, Rabu (30/12/2009).

Menurut Hasyim, saat dia mengunjungi Gus Dur dua minggu lalu, mantan ketua umum PBNU tersebut sudah terlihat lelah. Namun, pendengaran dan tangkapannya saat diajak berkomunikasi masih baik.

Gus Dur merupakan sosok yang sangat berkesan dan membekas dalam hati Hasyim Muzadi. Perjuangan, pluralisme, serta pandangannya terhadap demokrasi, keagamaan, dan humanisme, diakui Hasyim, membuat sosok yang selama hidupnya selalu mengeluarkan pernyataan kontroversial tersebut menjadi panutan utama baginya.

"Gus Dur itu tidak pernah menyerah. Dia tidak pernah mengeluh terhadap apa pun, termasuk terhadap sakit yang menderanya. Dia selalu menanggung semuanya sendiri," ujarnya.

Perjuangan Gus Dur yang masih membekas dalam diri Hasyim adalah saat Gus Dur masih menyempatkan diri menyambangai kantor Hasyim pasca-kepulangannya dari Jombang, meskipun saat itu sedang sakit.

Gus Dur, di mata Hasyim, merupakan pejuang humanisme dan keagamaan. "Perjuangan beliau yang mengesankan humanisme dan demokrasi. Beliau benar-benar lintas agama dan lintas teritorial. Keislamannya yang paling dalam. Itu yang akan kami lanjutkan."

Hasyim mengaku bahwa kepergian Gus Dur merupakan kehilangan terbesar bagi negara terkhusus bagi PBNU. "Kami dan tentunya Indonesia kehilangan tokoh yang berkarakter kuat, yang berani mengambil risiko terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, terutama kekurangannya terkait masalah kesehatan. Yang paling kami rasa hilang adalah pemikiran dan ketahanannya menghadapi segala hal, termasuk kekurangan kesehatannya," aku Hasyim.

Gus Dur, menurut Hasyim, sempat berpesan untuk terakhir kali kepadanya. "Beliau berpesan agar NU dijaga baik-baik. Lintas agama di tubuh NU dijaga, dan itu sekarang dapat dilihat di NU. Kami akan mewujudkan pesan tersebut dan melanjutkannya," tukasnya.

Perihal firasat, Hasyim mengaku bahwa dirinya tidak mendapat firasat sedikit pun mengenai kepergian orang terdekat tersebut. (ROY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com