Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo: Saya Siap Dibui

Kompas.com - 14/12/2009, 16:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanpa ragu Bambang Soesatyo menyatakan "pasang badan" dirinya siap dibui demi skandal aliran dana ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun bisa terungkap.

Salah seorang anggota Pansus yang kini sudah resmi bernama Pansus Kasus Bank Century, yang tak lain politisi Partai Golkar ini, kemudian kembali meyakini atas apa yang diungkapkan, adanya percakapan antara Menkeu Sri Mulyani dengan salah satu pemegang saham Bank Century, Robert Tantular.

"Dan saya tetap yakin rekaman itu ada dan akan dibuka dalam Pansus Hak Angket Bank Century. Sampai saat ini, saya belum mendapat (ancaman) apa-apa. Kalau sampai disomasi saya siap, dipenjara saya juga siap. Yang terpenting, kejahatan ini terbongkar. Yang jelas, sumber saya kredibel," kata Bambang yakin saat ditemui di DPR, Senin (14/12/2009).

"Cuma memang, kami tidak punya gambar (Robert) Tantular. Perkataan 'Ya Robert....' itu ada. Itu, saya hanya minta diklarifikasi dan kalau banyak yang kebakaran jenggot, itu terserah. Saya akan minta Robert Tantular dihadirkan dan diputar rekaman KSSK dan mereka tinggal klarifikasi," katanya lagi.

Anggota Pansus Kasus Bank Century lainnya, Chandra Wijaya (PAN), mengatakan, kemungkinan saja ada beberapa saksi dalam pengungkapan kasus Bank Century ini yang dipanggil, merasa terancam jiwanya. Namun, anggota Dewan yang menjadi Pansus Bank Century juga sudah mulai terancam.

"Jadi, jangan seoalah-olah yang diperiksa menjadi saksi merasa terancam secara pribadi. Kami pun juga merasa terancam dan siap dengan risiko apa pun. Sementara orang-orang yang akan kami periksa dan orang-orang yang akan kami duga itu mempunyai kekuasaan dan jaring kekuasaan," kata Chandra.

"Jadi, kami akan mengusulkan, mereka yang akan diperiksa (Pansus Bank Century) harus nonaktif supaya tidak menggunakan kekuasaannya melawan ataupun menghilangkan alat bukti," ujar Chandra.

Aktivis Gerakan Indonesia Bersatu (GIB), Adhi Massardi, kemudian meminta kepada semua pihak untuk tidak menggiring kasus Bank Century kemudian ditarik ke permasalahan pribadi.

"Kami meminta kepada seluruh anggota Pansus agar tidak terpancing apabila ada kelompok yang ingin menarik skandal Bank Century ini ke masalah personal. Dan kepada siapa pun, yang patut dapat diduga terlibat skandal Bank Century ini, agar tidak mempersoalkan masalah pribadi," harap Adhi.

"Tunggu sampai Pansus Bank Century selesai dan proses di KPK selesai, atau setelah kedua momentum ini selesai. Jadi, jangan persoalkan kasus personal ini dipersoalkan di tengah, baik itu persoalan antara Sri Mulyani dan Aburizal Bakrie. Atau Sri Mulyani dengan Bambang Seosatyo," kata Adhi Massardi. (YAT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com