Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Komcad Masuk Lagi di Prolegnas Tahun 2010

Kompas.com - 06/12/2009, 04:36 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Ahmad M Ramly membenarkan Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan (RUU Komcad) kembali masuk ke dalam prioritas Program Legislasi Nasional tahun 2010. Dalam waktu dekat pemerintah, menurut Ramly, akan segera mengirim surat permintaan pembahasan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) begitu Departemen Pertahanan, sebagai pengusung RUU tersebut, siap dengan revisi draft RUU-nya.

Hal itu disampaikan Ramly, Sabtu (5/12), di sela-sela kunjungan kerja ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, RUU Komcad sebelumnya termasuk RUU yang tidak disetujui oleh panja dan badan legislatif (baleg).

Seperti diwartakan, dari empat RUU yang diusung Dephan, tidak satu pun sebelumnya disetujui untuk dibahas di Prolegnas Tahun 2010. Ketiga produk RUU lain seperti Keamanan Nasional, Rahasia Negara, dan Peradilan Militer.

Terkait sektor keamanan, Komisi I tadinya hanya akan membahas soal RUU Intelijen Negara. Perubahan terjadi setelah rapat kerja antara Komisi I dengan Departemen Pertahanan, Markas Besar TNI dan ketiga matra angkatan, Senin, 30 November lalu.

Usai raker, jelas Ramly, terdapat pembicaraan antara BPHN dengan Dephan, yang mengarah pada kesimpulan RUU komcad sangat mendesak dan penting. "Hari itu juga kami mengirim surat ke Ketua Baleg tentang kesimpulan kami tadi. Surat itu kemudian dibacakan dalam sidang paripurna dan anggota dewan memahaminya lalu kemudian memasukkan kembali RUU Komcad ke dalam prolegnas 2010 untuk dibahas," ujar Ramly.

Sementara itu saat dihubungi terpisah, Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat, Guntur Sasono, juga membenarkan masuk kembalinya RUU Komcad ke dalam Prolegnas Tahun 2010. Menurutnya ada tiga alasan mengapa RUU itu kemudian dikabulkan untuk menyusul dimasukkan kembali dalam prioritas Prolegnas tahun depan.

Pertama, karena ada permintaan dari pemerintah kalau keberadaan RUU itu sudah sangat urgent. Selain itu yang kedua, pemerintah dianggap sudah siap terkait keberadaan materi naskah RUU-nya sendiri.

"Sedangkan alasan ketiga, RUU itu dinilai tidak terlalu banyak mengundang resistensi," ujar Guntur. Menurut Guntur, tidak hanya RUU Komcad, beberapa produk RUU lain juga bernasib serupa, dimasukkan kembali ke dalam prioritas prolegnas tahun depan, walau sebelumnya telah dinyatakan tidak masuk, seperti RUU terkait isu Cagar Budaya dan Pertanahan. (ANA/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com