Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Abimardha Kurniawan

Kompas.com - 03/12/2009, 12:32 WIB

18/10/2005, 19:07:14

bulan di tepian kolam membiarkan sinarnya
patah oleh temaram, semoga bukan oleh tanganku
yang terlalu ingin menyentuh sudut-sudut muram
demi memperjelas wajah kunang yang mati,
terbunuh atas nama rindu dan malam

26/10/2005, 15:51:31

terbit hujan merimbun di tengah persimpangan
kutemukan sinar itu, kubaringkan pelan
di antara remahan kaca dan ucapan turut berduka
sebab maut pun meneteskan luka-lukanya
mengurai bisa di udara terbuka

28/10/2005, 16:59:45

gerimis adalah tumpahan kata (yang remang) di kaca jendela
kueja awal pertempuran pada kekalahan cuaca
tanpa kubisikkan nama-nama yang berlayar, pergi
sebelum kata-kata pecah di dasar senja 

25/1/2006, 18:47:02

januari menyelinap lewat gerai alismu
coba katakan, bulan segera tiba
berpupur kabut dan musim penghujan
namun gelisahku kian memutih
seakan februari lahir memilih arus yang jernih

31/1/2006, 20:07:25

burung-burung pun hijrah ke hening jazirah
merampungkan istirah dalam panjang ziarah
berabad rindunya tumpah
membaca gaung dari gerimis
yang datang mengurai warna tanah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com