Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Karnavian Jabat Kadensus 88

Kompas.com - 24/11/2009, 22:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil rapat Dewan Kebijakan Jabatan dan Kepangkatan Tingkat Tinggi (Wanjakti) Polri memutuskan pergantian di beberapa jabatan Perwira Tinggi Polri. Wanjakti dihadiri para Perwira Tinggi Polri termasuk Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Selasa (24/11) malam.

"Mutasi itu biasa. Ada tour of duty (mutasi jabatan) dan tour of area (mutasi wilayah)," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna, saat jumpa pers di Divisi Humas Mabes Polri.

Dalam telegram dengan Nomor 618/XI/2009 tanggal 24 November 2009, Kadensus 88 Anti Teror Mabes Polri Brigjen (Pol) Saud Usman Nasution digantikan Kombes Tito Karnavian. Sebelumnya, Tito menjabat sebagai Kasubden Intel Densus 88 Anti Teror. Sedangkan Saud Usman diangkat menjadi Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri.

Selain itu, Kapolda Sulteng Brigjen (Pol) Suparni Parto digantikan Brigjen (Pol) Amin Saleh yang sebelumnya menjabat Kapos Provos. Suparni diangkat sebagai Direktur A Baintelkam Mabes Polri. Sedangkan Kapus Provos diisi Kombes Basaria Panjaitan yang sebelumnya menjabat penyidik Bareskrim.

Nanan menjelaskan, dalam telegram tertulis, sebanyak tujuh pejabat memasuki masa pensiun. Pejabat yang pensiun terdiri dari dua orang berpangkat Brigjen, satu Irjen, dan empat Kombes. Selain itu, tujuh pejabat yang naik pangkat satu tingkat terdiri dari lima pejabat berpangkat Kombes naik menjadi Brigjen, satu pejabat berpangkat Brigjen naik menjadi Irjen, dan satu pejabat berpangkat Irjen naik menjadi Komjen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com