Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Dengar Masukan dari Para Tokoh

Kompas.com - 01/11/2009, 23:50 WIB

JAKARTAS, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masukan dari sejumlah cendekiawan dan tokoh masyarakat terkait dinamika yang berkembang di masyarakat dalam menyikapi penahanan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (nonaktif) Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah.
    
Menko Polhukam Djoko Suyanto kepada wartawan usai mendampingi Presiden bertemu dengan para tokoh dan cendekiawan di Wisma Negara Jakarta, Minggu (1/11) malam mengatakan dalam pertemuan itu Kepala Negara bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai hal tersebut .
    
"Pada malam hari ini,Presiden bertemu dengan beberapa tokoh masyarakat terkait dengan dinamika yang terjadi beberapa pekan terakhir. Tujuannya bagaimana menyikapi dan sharing(berbagi pandangan, red)  tentang pikiran dan gagasan agar dinamika yang terjadi dapat sama-sama dikelola," kata Djoko.
    
Djoko Suyanto menambahkan pertemuan berlangsung dengan baik, lama, intens dan terbuka, gagasan disampaikan terkait bagaimana mengelola permasalahan tersebut.
    
Hadir dalam pertemuan yang berlangsung sejak pukul 21.15 WIB hingga pukul 23.00 WIB tersebut Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, Sekjen Transparansi Internasional Indonesia Teten Masduki dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan.
    
"Ada beberapa saran yang nantinya disampaikan pada Presiden, nanti akan dipilah, mana dari hasil tukar pikiran malam ini yang bisa membuat dinamika yang terjadi di masyarakat tidak keluar (tidak berkembang ke arah yang negatif-red)," kata Menko Polhukam.
    
Meski demikian Djoko mengatakan belum ada rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut karena memang masih dalam taraf bertukar pikiran dan gagasan. "Bahwasanya nanti akan ada rekomendasi yang keluar, semua akan diputuskan oleh Presiden," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com