Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Menteri Harus Cerdas

Kompas.com - 22/10/2009, 14:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, menteri-menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus mampu berpikir cerdas dan siap bekerja keras untuk memenuhi tuntutan tugas.

Hal itu disampaikan Presiden saat melantik 34 menteri dan tiga pejabat negara setingkat menteri di Istana Negara Jakarta, Kamis (22/10).

"Setiap tahun saya akan evaluasi. Lima tahun mendatang tidaklah ringan, gejolak minyak dan persoalan dalam negeri yang kompleks, siapkan pikiran dan fisik untuk berpikir cerdas dan bekerja keras yang semuanya untuk kepentingan rakyat," kata Presiden.

Kepala Negara menambahkan, dalam menghadapi kritik dan kecaman dari sebagian masyarakat, para menteri harus sabar, tegar, dan terus berikhtiar.

"Seperti saya sampaikan tadi malam, hampir pasti di kalangan masyarakat luas ada yang puas, ada yang tidak puas, ada yang pro dan kontra, dan ada yang menyangsikan. Itulah wujud demokrasi dan kebebasan yang makin mekar," kata Presiden.

Karena itu, dia meminta agar tidak selalu menjawab keraguan itu dengan kata-kata, tetapi menjawab dengan bekerja dan memberikan bukti hasil kerja yang sesuai dengan target serta mampu menyejahterakan rakyat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis, di Istana Negara Jakarta melantik 34 menteri KIB II dan tiga pejabat setingkat menteri, yaitu Kepala BIN, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Pelantikan berlangsung mulai pukul 14.00. Selain dihadiri oleh Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, pelantikan itu juga disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com