JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pembentukan kabinet baru, banyak kabar yang beredar. Salah satunya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan akan "direkrut" SBY sebagai Menteri Dalam Negeri.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, mengenai adanya tawaran untuk bergabung di kabinet hanya merupakan kabar angin dan selentingan tanpa kepastian.
"Kalau katanya ada tawaran (menteri), itu hanya cerita dari sana-sini. Sampai sekarang tidak ada pembicaraan apa pun dengan 'Cikeas' (SBY)," ujar Muzani, Senin (12/10) di Gedung DPR, Jakarta.
Muzani menambahkan, belum ada pembicaraan resmi antara SBY dan Prabowo Subianto. Dalam hal menteri di kabinet, Partai Gerindra memilih bersikap pasif.
"Tidak ada lobi atau upaya-upaya untuk melakukan pembicaraan. Dapat atau tidak di kabinet harus ditentukan oleh agenda Gerindra ke depan. Dari situ baru diputuskan bergabung atau tidak," kata anggota DPR 2009-2014 ini.
Sikap politik Partai Gerindra tersebut akan diputuskan Prabowo Subianto dalam satu atau dua pekan ke depan. Apa pun keputusannya, menurut Muzani, dipertimbangkan dengan perhitungan politik yang matang bagi kelangsungan Partai Gerindra dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
"Kami ingin pelan tapi selamat. Untuk mengambil keputusan harus dengan pertimbangan panjang. Gerindra harus menghitung cermat untuk kepentingan tahun 2014, 2019, jangan sampai seperti angkot, satu trip selesai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.