Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Pimpinan Alot

Kompas.com - 03/10/2009, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna MPR dengan agenda pemilihan Ketua MPR berjalan alot. Ketua MPR Sementara Marzuki Ali mengatakan alotnya pemilihan ini karena masih ada perbedaan pendapat di antara Fraksi DPR dan DPD soal waktu penetapan pimpinan MPR.

"Ini masalah subtansi cukup besar. Ada yang minta waktunya nanti saja. Ada yang minta ngapain nunggu-nunggu kan sudah dijadwal dari tahun-tahun kemarin. Ya seperti itu, biasalah," ujar Marzuki Ali, saat ditemui di sela-sela rapat paripurna MPR, di komplek gedung MPR/DPR, Jakarta, Sabtu (3/10).

Rapat paripurna ini sempat molor sekitar 30 menit, dan baru dimulai pada pukul 14.30. Padahal sebelumnya, rapat dijadwalkan akan digelar pukul 14.00.

Namun, baru sekitar satu jam berlangsung, rapat kembali ditunda sementara sekitar 20 menit untuk istirahat shalat dan makan. Nantinya, lanjut Marzuki, dalam rapat ini akan dicalonkan pimpinan MPR yang berjumlah 5 orang dalam satu paket. Kemudian, akan dilakukan pemungutan suara untuk memilih Ketua MPR dan Wakil Ketua MPR.

"Nanti masing-masing calon kan mengajukan saja satu paket. Kemudian dilempar ke rapat," cetusnya.

Terkait masalah komposisi pimpinan MPR, Marzuki mengakui sejauh ini belum dicapai kesepakatan. Sebelumnya diberitakan, terjadi perdebatan diantara DPR dan DPD terkait komposisi pimpinan MPR.

Dari kubu DPR menghendaki pimpinan MPR dengan komposisi 4 orang dari DPR dan 1 orang dari DPD. Adapun DPD menginginkan komposisi 3 orang dari DPR dan 1 orang dari DPD. Menurut Marzuki, keputusan soal komposisi ini masih akan ditetapkan melalui lobi-lobi politik nantinya. "Nanti komposisi itu. Dari lobi-lobilah tentunya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com